- Asosiasi Federal AOK mempresentasikan hasil studinya mengenai literasi gizi di Jerman.
- Akibatnya, mayoritas masyarakat Jerman memiliki pengetahuan yang buruk mengenai pangan dan nutrisi yang tepat. Untuk kelompok dewasa muda (18 hingga 24 tahun), angkanya adalah dua pertiga (62,9 persen).
- Perusahaan asuransi kesehatan menuntut agar paket makanan menunjukkan apa yang disebut Nutri-Scores di masa depan. Ini dapat digunakan untuk memahami seberapa sehat suatu makanan.
Hampir setiap iklan TV membahas tentang kebiasaan makan yang sehat. Dokter telah memperingatkan tentang konsekuensi kesehatan dari kelebihan berat badan selama bertahun-tahun. Namun: ternyata masyarakat Jerman memiliki pengetahuan yang sangat buruk mengenai makanan dan nutrisi yang tepat.
Ini adalah hasil studi representatif oleh Asosiasi Federal AOK, yang dipresentasikan oleh perusahaan asuransi kesehatan pada hari Selasa. Apa yang disebut kompetensi gizi diselidiki pada hampir 2.000 orang. Misalnya, pertanyaan yang diajukan mengenai apakah label nutrisi pada kemasan digunakan dengan benar, bagaimana makanan direncanakan dan disiapkan, atau bagaimana cara menyimpan makanan dengan benar. Para peneliti juga tertarik pada apakah partisipan bisa makan enak meski dengan anggaran terbatas, apakah mereka makan bersama orang lain, sejauh mana mereka bisa menolak makanan manis dan apakah mudah bagi mereka untuk memilih camilan sehat.
15,8 juta orang Jerman mempunyai masalah dengan pelabelan nutrisi
Hasilnya sungguh menyedihkan: 53,7 persen warga Jerman tidak tahu banyak tentang makanan dan kebiasaan makan sehat. Perempuan memiliki pemahaman yang lebih baik dibandingkan laki-laki (53,0 persen berbanding 39,0 persen). Orang yang lebih tua juga lebih peduli terhadap apa yang mereka makan dibandingkan orang yang lebih muda (57,4 persen berbanding 46,4 persen). Masyarakat dengan latar belakang migran memiliki pola makan yang sedikit lebih baik dibandingkan masyarakat tanpa latar belakang migran (47,3 persen berbanding 46,0 persen). Hal yang tidak mengherankan adalah kualifikasi sekolah menengah atas dan pendapatan yang tinggi meningkatkan keterampilan gizi.
Para peneliti juga prihatin dengan hasil studi tentang gizi orang dewasa muda: Menurut penelitian ini, dua dari tiga orang berusia antara 18 dan 24 tahun memiliki pengetahuan yang buruk tentang nutrisi yang tepat. Hanya 37,1 persen dari mereka yang disurvei memiliki sertifikasi memiliki keterampilan gizi yang baik. Perwakilan AOK mengaitkan hasil buruk ini dengan fakta bahwa tidak ada perhatian yang diberikan terhadap nutrisi yang tepat di sekolah atau di rumah. Kaum muda juga sangat terpengaruh oleh iklan makanan sehat dan tampaknya tidak mempertanyakan janji-janji iklan tersebut.
Martin Litsch, CEO Asosiasi Federal AOK, memandang nutrisi yang tepat sebagai “tugas besar” yang hanya dapat dikuasai oleh masyarakat secara keseluruhan. Pengenalan Nutri-Score dapat membantu, misalnya. Makanan diberi label dengan huruf dari A sampai E. Ini menunjukkan seberapa sehat suatu makanan. Dengan penghitungan wajib, makanan kemudian dapat dibandingkan dengan lebih mudah. AOC juga berpendapat bahwa larangan mengiklankan makanan anak-anak yang tinggi gula dan kalori adalah hal yang masuk akal.
Ketergantungan pada produk jadi di kalangan orang tua muda
Ketua komisi nutrisi Masyarakat Jerman untuk Kedokteran Anak dan Remaja, Berthold Koletzko, berbicara tentang “perkembangan yang mengkhawatirkan”. Di banyak rumah tangga, orang jarang lagi memasak dan lebih mengandalkan produk jadi, yang dalam banyak kasus mengandung gula yang tidak diperlukan. Dampaknya adalah peningkatan penyakit seperti obesitas dan diabetes yang telah diamati selama bertahun-tahun.
Agar masalah ini dapat dikendalikan dengan lebih baik, AOC menggantungkan harapannya pada Jerman yang akan menjadi presiden Dewan Uni Eropa pada bulan Juli 2020. Karena banyak negara lain telah memberlakukan penghitungan Gizi yang wajib, Jerman sebagai negara pengekspor akan mendapat manfaat jika pemerintah federal mengikuti kebijakan tersebut. Di banyak perusahaan makanan, standar Eropa akan menghemat tenaga dan biaya. Menurut AOK, hal ini sudah mendapat dukungan dari industri.