Trump Xi
Reuters/Carlos Barria

Perselisihan dagang antara Amerika dan Tiongkok semakin meningkat. Tak lama setelah tarif AS terhadap impor barang Tiongkok senilai $34 miliar mulai berlaku pada hari Jumat, Tiongkok kembali melakukan hal yang sama. Nada suaranya juga menjadi lebih keras. Republik Rakyat Tiongkok menuduh AS memulai “perang dagang terbesar dalam sejarah ekonomi”. AS melanggar peraturan global dengan tindakannya, kata Departemen Perdagangan. Tiongkok tidak punya pilihan selain mengambil tindakan balasan.

Oleh karena itu, dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia semakin meningkatkan spiral pembalasan. Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis mengancam bahwa ia pada akhirnya akan mengenakan tarif terhadap barang-barang Tiongkok senilai lebih dari $500 miliar. Jumlah ini setara dengan jumlah total impor dari Tiongkok ke AS pada tahun lalu.

Gejolak di pasar

Perselisihan perdagangan menyebabkan gejolak di pasar. Mata uang Tiongkok, Yuan, berada di bawah tekanan selama berminggu-minggu. Pasar saham Tiongkok naik dan turun pada hari Jumat. “Kita mungkin dapat mengatakan bahwa perang dagang telah resmi dimulai,” kata profesor ekonomi Chen Feixiang dari Shanghai Jiaotong University. “Jika angkanya tetap sebesar $34 miliar, dampaknya terhadap perekonomian kedua negara akan kecil. Namun jika jumlahnya meningkat menjadi $500 miliar seperti yang diumumkan Trump, dampaknya akan sangat besar.”

Trump adalah duri dalam defisit perdagangan AS dengan Tiongkok. Dia juga menuduh negara tersebut melakukan pencurian kekayaan intelektual dan memberikan hambatan yang tinggi bagi perusahaan-perusahaan Amerika. Tiongkok berusaha bersikap moderat selama perselisihan tersebut, dengan mengatakan pihaknya ingin memperjuangkan perdagangan bebas. Negara ini juga ingin melanjutkan jalur reformasinya dan membuka diri lebih jauh. Namun, kritik terhadap Trump semakin keras pada hari Jumat sehubungan dengan penerapan tarif baru. Pemerintah AS bertindak seperti sekelompok penjahat, kata sebuah komentar berbahasa Inggris di surat kabar milik pemerintah China Daily. Sehari sebelumnya, China menuduh AS membahayakan perekonomian dunia. Tarif AS telah sangat merusak rantai pasokan dan nilai global.

Karena ketidakpastian seputar konflik perdagangan ini, bea cukai Tiongkok telah menahan barang-barang AS di pelabuhan-pelabuhan utama, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Tidak ada perintah langsung, namun beberapa kantor bea cukai bertindak hati-hati, kata empat orang yang mengetahui proses tersebut.

Pengeluaran HK