• C&A tampaknya ingin menutup setidaknya 100 dari 450 cabang di Jerman, seperti yang dilaporkan “Manajer Magazin”.
  • Hal ini tidak mengherankan, karena kelompok fesyen Jerman melewatkan transformasi digital, kata seorang pakar.
  • Merek fesyen tersebut dianggap tidak keren, terutama di kalangan pelanggan muda, dan citranya “kuno”.
  • Anda dapat menemukan lebih banyak artikel dari Business Insider di sini

“Saya bertanya-tanya bagaimana semuanya bisa berjalan begitu baik dalam waktu begitu lama.” Ini adalah kalimat pertama yang diucapkan Christiane Beyerhaus saat kami berbicara dengannya di telepon. Profesor di International School of Management (ISM) ini merupakan pakar fashion dan barang mewah. Itu C&A rantai mode Jerman Menurut laporan Tidak mengherankan jika mereka ingin menutup 100 dari 450 cabang di Jerman. C&A sendiri belum mengeluarkan pernyataan mengenai hal ini.

Cabang di Dessau dan Rottenburg pasti akan tutup pada bulan Januari, toko di Witten pada akhir Februari dan lokasi Stadthagen paling lambat pada musim panas, lapor “Majalah Manajer“. Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari program restrukturisasi “Turnaround Germany” (TAG), yang mana C&A ingin merestrukturisasi pasar penjualan terpentingnya. Penjualan rantai fesyen ini terus menurun sejak tahun 2011. Sejak akhir tahun 2017, sekitar 160 cabang internasional perusahaan tersebut telah hilang, termasuk lebih dari 30 di Jerman. Tampaknya perusahaan yang dijalankan oleh keluarga Brenninkmeijer itu kini menarik rem darurat.

Baca juga: Hype Primark di Jerman sudah berakhir – tapi fashion murah terus berkembang

Pakar Christiane Beyerhaus menjelaskan kepada Business Insider mengapa tidak mengherankan bahwa C&A – seperti banyak rantai pakaian lainnya – melemah dan penutupan cabang dilakukan secara konsisten untuk mengurangi biaya.

6 alasan mengapa K&A berada dalam krisis


Desain logo mereknya saja sudah sangat ketinggalan jaman.
stok foto

1. K&A tidak bisa lepas dari citranya yang “kuno”.


Fashion yang dihadirkan di toko C&A di Zurich pada Oktober 2018 ini memang tidak bisa dibilang trendi.
stok foto

2. Pakaiannya “tidak keren”


Meski C&A memiliki toko online, namun hal tersebut tidak lagi cukup untuk tampil sebagai brand di era digital.
Tangkapan layar

3. K&A melewatkan transformasi digital


Toko C&A di Utrecht, Belanda pada tahun 2017.
stok foto

4. “Presentasi barangnya jelek”


Cabang C&A di Rostock, diambil pada tahun 2016
stok foto

5. K&A dikelola dengan sangat konservatif


Aliansi Getty/foto

6. Rantai ini tidak menarik bagi kelompok sasaran muda

Result SDY