Asosiasi Kota Jerman telah mengusulkan agar pemerintah federal dan negara bagian memberikan uang kepada pemerintah kota untuk membeli properti di zona pejalan kaki.
Hal ini akan memungkinkan kota-kota untuk lebih mengontrol pengecer mana yang mereka izinkan masuk ke pusat kota mereka.
Dewan kota juga menginginkan lebih sedikit mobil di pusat kota dan layanan bus dan kereta api yang lebih baik.
Di masa depan, pemerintah kota dapat membeli sendiri gedung-gedung kosong dan menyewakannya kepada pemain yang tertarik dengan pusat kota. Setidaknya itulah yang disarankan oleh Asosiasi Kota Jerman.
Asosiasi Kota ingin pemerintah federal dan negara bagian membentuk wadah keuangan yang kemudian dapat digunakan oleh kota untuk membeli properti di zona pejalan kaki. Keuntungannya: “Maka kota akan mempunyai lebih banyak pilihan,” kata manajer umum dewan kota, Helmut Dedy, kepada dpa. “Jika menyangkut properti utama, saya memerlukan seperangkat alat dan juga sarana finansial untuk membeli sendiri bangunan tersebut.”
Latar belakang pertimbangannya adalah ancaman terhadap pusat kota akibat perdagangan online dan krisis Corona. Jaringan department store Karstadt Kaufhof sendiri ingin menutup sekitar 50 cabang. Penutupan ini tidak hanya membuat kota menjadi kurang menarik, namun juga kehilangan pendapatan pajak bisnis yang berharga.
“Kota kami bukan tempat parkir”
Asosiasi Kota Jerman juga menyerukan pengurangan lalu lintas mobil di pusat kota secara signifikan. Dedy mengatakan: “Kota kita bukanlah tempat parkir, kota adalah tempat tinggal. Mereka adalah kota untuk manusia dan bukan kota untuk mobil.” Pada saat yang sama, layanan bus, kereta api, dan rideshare harus diperluas. Hal ini dapat dicapai, misalnya jika orang yang lewat datang menggunakan kereta api dan menggunakan bike share dari stasiun untuk mencapai tujuan mereka.
Baca juga