Tes tersebut belum bisa memastikan jenis kanker apa yang diderita orang tersebut.
Frank Bienewald/LightRocket melalui Getty Images

  • Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Nature Communications”. menunjukkan bahwa tes darah dapat mendeteksi kanker umum bertahun-tahun sebelum didiagnosis.
  • Tes darah “PanSeer” berupaya mengidentifikasi perubahan epigenetik dalam genom, karena ini merupakan ciri khas sel kanker.
  • Tes tersebut memberikan hasil positif pada 95 persen peserta yang baru menerima diagnosis kanker beberapa tahun kemudian.

Penelitian kanker telah lama mengeksplorasi cara deteksi dini. Sebuah tim peneliti Tiongkok kini telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa tes darah dapat mendeteksi beberapa jenis kanker umum bertahun-tahun sebelum kanker tersebut didiagnosis sebelumnya.

Penelitian dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Ji Lin dari Universitas Fudan di Shanghai diterbitkan di jurnal “Nature Communications”.. Untuk penelitian ini, sampel darah dari 100.000 orang berusia 25 hingga 90 tahun diperiksa. Pada saat pengambilan sampel darah, belum ada satupun dari mereka yang didiagnosis menderita kanker.

200 sampel darah dari partisipan yang didiagnosis menderita kanker beberapa tahun kemudian dibandingkan dengan 200 sampel dari orang yang sudah menderita kanker saat darahnya diambil. Selain itu, hasilnya dibandingkan dengan 400 sampel dari partisipan yang tidak menderita kanker lambung, usus besar, paru-paru, hati, atau kerongkongan setidaknya lima tahun setelah sampel darah diambil.

Baca juga

25 Hal Paling Berbahaya yang Dikaitkan Para Ilmuwan dengan Kanker

Tes darah “PanSeer” berupaya mengidentifikasi perubahan epigenetik dalam genom, karena ini merupakan ciri khas sel kanker. Jejak genetik sel kanker dapat ditemukan pada awal sampel darah. Sebagaimana dicatat oleh para peneliti, “PanSeer” tidak memprediksi penyakit apa pun, tetapi hanya mendeteksi tumor pada tahap paling awal. Namun tes tersebut belum bisa memastikan jenis kanker apa yang diderita orang tersebut.

Yang paling penting bagi para peneliti adalah tes tersebut seakurat mungkin dan tidak menimbulkan peringatan palsu pada orang sehat. Dalam penelitiannya, mereka menulis bahwa tes tersebut mendeteksi penyakit tersebut pada 88 persen subjek yang sudah memiliki diagnosis kanker yang dikonfirmasi selama tes darah. Tes tersebut memberikan hasil positif pada 95 persen peserta yang baru menerima diagnosis kanker beberapa tahun kemudian. Tes tersebut mengenali 96 persen subjek sehat.

Tidak dapat dikatakan secara pasti apakah tes tersebut membantu mereka yang terkena dampak, karena penelitian tersebut mengkonfirmasi diagnosis hanya secara retrospektif. Pada langkah selanjutnya, para peneliti ingin melakukan penelitian dengan pasien sehat. Mereka berharap mampu menurunkan angka kematian pasien kanker di masa depan.

SGP hari Ini