stok fotoDi negara bagian yang melegalkan ganja, McDonald’s adalah restoran cepat saji nomor satu yang dipilih oleh konsumen ganja. Sebuah studi tentang situs tersebut “Laporan Pasar Hijau” menemukan bahwa 43 persen responden yang rutin menggunakan ganja menyebut restoran cepat saji McDonald’s sebagai restoran favorit mereka.
McDonald’s tidak terkalahkan di posisi pertama
Survei online Green Market Report, yang mensurvei 27.500 peserta, menawarkan hasil yang mengejutkan namun jelas. 43 persen perokok ganja yang disurvei mengatakan mereka lebih suka makan di McDonald’s. Taco Bell berada di urutan kedua dengan 18 persen.
Wendy’s menduduki peringkat ketiga di antara jaringan makanan cepat saji terpopuler dengan 17,8 persen, diikuti oleh Burger King dengan 17,6 persen. Pilihan Metro yang lebih sehat hanya mendapat skor 8,7 persen. Yang juga disebutkan, namun dengan persentase yang jauh lebih rendah, adalah Kentucky Fried Chicken, Arby’s, Chick-Fil-A, dan Jack-In-The-Box.
Inilah sebabnya mengapa McDonald’s sangat populer di kalangan konsumen ganja
Karena konsumsi ganja menyebabkan nafsu makan meningkat, tidak mengherankan jika banyak pengguna yang makan di McDonald’s. Alasannya adalah komponen utama THC, yang bertanggung jawab atas rasa ngidam yang khas. Bahan aktif ini mempengaruhi sistem saraf manusia, lebih tepatnya sistem endocannabinoid alami, yang antara lain bertanggung jawab untuk mengatur nafsu makan.
Sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Neuroscience menunjukkan bahwa THC menipu otak agar percaya bahwa tubuh kekurangan nutrisi. Menurut penelitian lain, THC meningkatkan kepekaan terhadap makanan, membuat pengguna ganja tidak hanya percaya bahwa mereka lapar, tetapi juga bahwa makanan tersebut rasanya sangat enak. Strategi pemasaran juga bertanggung jawab atas kesuksesan McDonald’s. Poster iklan dengan tulisan “Biasanya jika Anda menggulung sesuatu sebagus ini, itu ilegal” dan foto burrito menarik banyak perhatian.
Efek samping ganja bisa dimanfaatkan secara positif
Efek ganja yang meningkatkan nafsu makan dapat bermanfaat dalam bidang pengobatan dan memberikan efek positif. Pasien yang menderita penyakit yang melemahkan atau AIDS, yang sering kali disertai dengan penurunan berat badan, dapat memperoleh manfaat khusus dari hal ini. Orang yang menjalani kemoterapi juga dapat memperoleh manfaat dari peningkatan nafsu makan.