Astronot setelah pendaratannya
Getty

Para peneliti telah lama sepakat bahwa tinggal di luar angkasa dapat berdampak negatif pada tubuh manusia. Astronot yang menghabiskan lebih dari setengah tahun di luar angkasa sering kali harus melakukannya Masalah mataketika mereka kembali ke bumi. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa astronot memiliki peningkatan risiko terkena penyakit Alzheimer.

Risiko cedera fisik akibat perjalanan luar angkasa sangat bergantung pada lamanya masa tinggal. Bahkan para ahli pun tidak dapat mengatakan sejauh mana kemajuan perubahan ini. Ilmuwan Donna Roberts dari Universitas Kedokteran Carolina Selatan kata CNN: “Kami tidak tahu apakah perubahan fisik ini akan terus memburuk seiring berjalannya misi, atau apakah pada akhirnya akan stagnan.”

Perubahan otak

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Roberts dan rekan-rekannya bekerja sama dengan NASA dan in “Jurnal Kedokteran New England” diterbitkan menunjukkan perubahan yang mengganggu pada otak astronot. Untuk penelitian ini, gambar computer tomography dari otak 34 astronot diambil sebelum dan sesudah tinggal di luar angkasa dan kemudian dibandingkan.

Para peneliti menemukan perluasan jaringan di otak banyak subjek. Sulkus yang pecah didiagnosis pada 17 dari 18 subjek yang menjalani misi panjang di luar angkasa. Ini memisahkan lobus frontal dan parietal dari korteks serebral.

Dari 16 astronot yang hanya menghabiskan waktu singkat di luar angkasa, hanya tiga yang terkena dampak fenomena ini. Saluran yang bertanggung jawab untuk drainase cairan serebrospinal juga ditemukan menyusut pada astronot.

Ini bisa berarti darah dan cairan serebrospinal kurang mampu mengalir dari otak.

Konsekuensinya masih belum jelas

Para peneliti belum menyepakati konsekuensi dari perubahan ini. Namun, karena gayaberat mikro telah terbukti mempengaruhi tubuh manusia dan organ-organnya, para peneliti melihat hasil baru ini mengkhawatirkan. Diperlukan lebih banyak penelitian dan investigasi untuk dapat mengevaluasi konsekuensinya dengan lebih tepat dan untuk melindungi kesehatan para astronot.

Hongkong Prize