Podium di Istana Quirinal di Roma, Italia
REUTERS/Alessandro Bianchi

Di Italia, pembentukan pemerintahan transisi juga mungkin gagal.

Pakar ekonomi Carlo Cottarelli, yang bertanggung jawab membentuk pemerintahan, awalnya tidak memperkenalkan kabinet setelah pertemuan dengan Presiden Sergio Mattarella pada hari Selasa. Juru bicara kantor Presiden mengumumkan percakapan lain pada hari Rabu. Kantor berita Reuters dan Ansa dengan suara bulat melaporkan bahwa Cottarelli sedang mempertimbangkan untuk tidak membentuk pemerintahan. Hal ini akan membuka jalan bagi pemilu baru pada tanggal 29 Juli, berdasarkan informasi yang diperoleh Reuters dari sumber-sumber partai. Perkembangan di Italia merugikan pasar saham di Eropa dan Amerika.

Lega sayap kanan dan gerakan populis bintang 5 awalnya mencari pemerintahan koalisi. Namun, hal itu gagal karena veto Mattarella terhadap Eurosceptic sebagai menteri ekonomi. Sebaliknya, presiden menginstruksikan Cottarelli untuk membentuk pemerintahan transisi hingga pemilu baru. Hal ini seharusnya terjadi pada musim gugur atau paling lambat awal tahun 2019.

Namun, Cottarelli tidak menerima dukungan apa pun dari partai-partai besar, menurut informasi yang diperoleh Reuters pada hari Selasa. “Kemungkinan besar Cottarelli akan melepaskan mandatnya,” kata seorang anggota parlemen senior dari partai konservatif Forza Italia yang dipimpin mantan perdana menteri Silvio Berlusconi. “Tidak ada gunanya dia hadir di parlemen jika dia hanya mendapat sedikit suara.” Kantor kepresidenan mengatakan Cottarelli meminta Mattarella lebih banyak waktu untuk membentuk kabinet. Dia tidak menyebutkan kemungkinan kembalinya mandatnya untuk membentuk pemerintahan.

Baik Lega maupun Gerakan Bintang 5 sedang mempertimbangkan untuk mengadakan pemilu baru sebagai sebuah aliansi. Berdasarkan jajak pendapat, Lega diperkirakan akan memperoleh lebih dari 17 persen suara yang diperolehnya pada pemilu bulan Maret lalu. Bintang 5 harus tetap di 30 persen. Aliansi antara kedua pihak didasarkan pada belanja yang lebih tinggi, meskipun Italia telah memiliki utang publik yang sangat besar senilai lebih dari 130 persen output perekonomian. Rencana ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran bagi bank sentral, namun juga membuat investor di pasar keuangan gelisah. Indeks utama bursa saham Milan kehilangan 2,65 persen pada hari Selasa, sementara obligasi pemerintah Italia bertenor 10 tahun turun hampir satu persen.

Togel HK