Pusat Rehabilitasi Sosial FederalGembong narkoba terkenal “El Chapo” tidak hanya menyukai pelarian spektakuler dari penjara, tetapi juga makanan enak. Kecintaannya semakin besar hingga sebelum ditangkap pada Februari 2014, ia sesekali keluar dari tempat persembunyiannya di pegunungan Sienna Madre untuk makan di restoran favoritnya.
“Dia suka berpesta. Dia menyukai musiknya. Dia suka menari,” jelas mantan agen Badan Pengawasan Narkoba AS Dea raja narkoba Joaquín Guzmán Loera alias “El Chapo” im Gespräch mit Editor “Orang New York”. Patrick Radden Keefe. “Ada seorang pria di sini yang menghasilkan ratusan juta dolar dengan menjual narkoba, dan dia hidup seperti orang miskin di pegunungan.”
Sulit untuk ditanggung oleh seseorang yang menyukai makanan gourmet. “Pria berusia 61 tahun itu kadang-kadang terlihat di sebuah restoran elegan di Sinaloa atau negara bagian tetangga,” tulis Keefe. Namun bukan berarti El Chapo tidak memperhatikan keselamatannya – malah sebaliknya.
“Koreografinya selalu sama. Para pengunjung dikejutkan oleh sekelompok pria bersenjata yang dengan sopan namun tegas mengumpulkan ponsel tersebut dengan janji bahwa mereka akan mendapatkannya kembali pada akhir malam. Chapo dan rombongannya masuk dan menyantap udang dan steak, lalu mengucapkan terima kasih kepada pengunjung lainnya atas kemurahan hati mereka, mengembalikan ponsel, membayar tagihan untuk semua orang, dan berangkat hingga larut malam.”
Setelah tiga kali lolos dari penjara, El Chapo ditangkap pada bulan Januari 2016 dan saat ini berada di penjara di Ciudad Juárez di perbatasan dengan Amerika Serikat. Gembong narkoba tersebut diperkirakan akan diekstradisi ke AS pada awal tahun 2017.
Hingga letusan El Chapo yang kedua, Meksiko menolak mengekstradisinya ke Amerika Serikat. Pelariannya melalui pancuran penjara melalui terowongan telah berakhir Laporan dari New York Times hal yang sangat memalukan bagi Presiden Meksiko Enrique Peña Nieto dan pemerintahannya. Ia berusaha meyakinkan AS bahwa negaranya bisa menangani perang narkoba tanpa bantuan dan tidak perlu mengekstradisi para penjahatnya.
“Ini mengejutkan, memalukan, sebuah pukulan, apa pun,” kata Eric L. Olson, seorang sarjana di Universitas tersebut Institut Meksiko des Wilson Centers, yang meneliti tren kejahatan di Amerika Latin. Namun, setelah El Chapo kembali melarikan diri, Meksiko tampaknya menyadari bahwa negaranya bergantung pada bantuan asing dalam memerangi kartel narkoba.
Togel SingaporeKeluaran SGPPengeluaran SGP