Ini adalah gambaran yang tidak biasa: kontrak sewa baru untuk apartemen di Jerman mengalami stagnasi untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama. Hal ini tampak dari studi yang dilakukan oleh perusahaan konsultan Research and Consulting (F+B), lapor “Handelsblatt”. Meski terdapat perbedaan regional, para ahli sendiri terkejut dengan “angka nol” tersebut.
Permasalahannya: Harga sewa di Jerman telah mencapai tingkat yang memakan terlalu banyak pendapatan penyewa. Sulit bagi tuan tanah untuk menemukan orang yang mencari apartemen yang bersedia membayar sewa lebih tinggi dari penghuni sebelumnya. Hasilnya: semakin sedikit orang yang berpindah atau bermigrasi ke daerah sekitarnya.
Meledaknya gelembung real estat: Suku bunga hipotek yang lebih tinggi menyebabkan harga turun
Tapi ini bukan satu-satunya masalah yang bisa memecahkan gelembung perumahan – seperti yang diperkirakan beberapa ahli. Pemilik harus bersiap menghadapi suku bunga untuk membangun uang yang akan segera naik. Kebijakan moneter ECB bukan satu-satunya faktor yang menentukan hal ini, karena kemungkinan besar hal ini hanya akan mengubah tingkat suku bunga pada musim gugur tahun 2019. Menurut “Handelsblatt”, perkembangan suku bunga pembiayaan gedung bergantung pada suku bunga umum di pasar modal. Angka tersebut telah meningkat di AS dalam beberapa bulan terakhir, dan Eropa mungkin akan segera mengikuti jejaknya.
LIHAT JUGA: Warren Buffett bertaruh pada tren real estat yang membuat takut para politisi
Jika uang untuk membangun rumah menjadi lebih mahal, lebih sedikit orang yang memutuskan untuk membangun rumah karena mereka harus membayar suku bunga pinjaman yang lebih tinggi. Dampaknya adalah turunnya harga properti. Perusahaan analisis Empirica telah berasumsi bahwa harga rumah di banyak kota besar sudah terlalu tinggi, menurut “Handelsblatt”. Di wilayah metropolitan Berlin, semakin banyak orang yang pindah ke wilayah sekitarnya, yang berarti gelembung tersebut mungkin juga meluas ke wilayah tersebut, lanjut surat kabar tersebut.
Investor profesional menyelidiki penjualan real estat
Sebaliknya, investor besar secara resmi mengatakan kenaikan suku bunga tidak menjadi masalah. Namun menurut laporan tersebut, semakin banyak investor besar, seperti perusahaan dana atau perusahaan asuransi, yang menjual lebih banyak properti. Mereka ingin mengantisipasi penurunan harga dan menyingkirkan properti terlebih dahulu. Sebagai pemilik pribadi, mungkin ada baiknya memikirkan hal ini sekarang.
Namun langkah ini perlu dicermati dengan cermat. Menurut “Handelsblatt”, keuntungan modal dari penjualan apartemen harus dikenakan pajak jika seseorang menjual properti sebelum sepuluh tahun berlalu. Perlu diingat juga: Jika properti masih digadaikan dan pinjaman belum jatuh tempo pada tanggal penjualan, bank akan mengenakan denda pelunasan lebih awal.
CD