- Prosedur lamaran tidak selalu harus sama dan telah disesuaikan selama bertahun-tahun dengan perubahan kondisi pasar tenaga kerja dan pelamar.
- Platform karir Stepstone telah menghilangkan lima mitos paling umum tentang lamaran berdasarkan survei terhadap spesialis dan manajer.
- Fleksibilitas, keterbukaan, dan kehadiran online Anda menjadi lebih penting – namun faktor penting yang sudah lama ada kini semakin tidak penting.
Proses lamaran bisa menjadi tantangan yang sama bagi para profesional berpengalaman maupun bagi mereka yang baru mengenal profesi ini – karena ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Persyaratan dan harapan manajer SDM berubah seiring dengan dunia kerja kita.
Platform karir Stepstone secara rutin mensurvei spesialis dan manajer untuk mendeteksi perubahan ini. Miliki sekarang portal pekerjaan Dengan memperjelas lima mitos paling umum seputar subjek lamaran, sehingga segala sesuatu mulai dari CV, penampilan pribadi saat wawancara kerja, hingga presentasi di media sosial adalah benar.
1. Terlalu banyak pergantian pekerjaan berdampak tiba-tiba
Klise ini sudah ketinggalan jaman, karena pasar kerja menjadi semakin cepat dalam beberapa tahun terakhir dengan semakin banyak posisi sementara. Faktanya, menurut Stepstone, tergantung pada pekerjaannya, manajer SDM sekarang akan menilai secara positif jika pelamar telah memperoleh pengalaman di banyak bidang berbeda dalam waktu singkat.
Alasan pribadi untuk berganti pekerjaan bukan lagi suatu kesalahan, asalkan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik. Faktanya, meninggalkan perusahaan sebelum waktunya adalah hal yang lumrah jika budaya perusahaan tidak sesuai dengan Anda.
2. Tidak ada yang peduli dengan apa yang Anda lakukan di media sosial
Kehadiran media sosial juga menjadi lebih penting saat mencari pekerjaan. Di satu sisi, semakin banyak manajer SDM yang mencari pelamar di Google atau jejaring sosial lainnya sebelum wawancara untuk mendapatkan kesan pertama.
Di sisi lain, penampilan positif di jejaring sosial profesional seperti Linkedin atau Xing bahkan bisa berguna saat Anda sedang mencari pekerjaan. Oleh karena itu, Stepstone merekomendasikan untuk tidak hanya memelihara saluran media sosial Anda sendiri, tetapi juga secara berkala menempatkan diri Anda sebagai pengamat dan mencari informasi yang tersedia untuk umum tentang diri Anda.
3. Lamaran ke perusahaan lain harus dirahasiakan
Tidak ada manajer SDM yang begitu naif untuk percaya bahwa Anda hanya melamar ke satu perusahaan miliknya. Menurut survei Stepstone, kandidat melamar setidaknya di enam perusahaan berbeda.
Manajer SDM juga menyadari hal ini, itulah sebabnya jawaban yang tidak jujur terhadap pertanyaan terkait dapat dipandang negatif. Paling buruk, Anda akan memberi kesan bahwa Anda tidak terlalu termotivasi dan tidak serius dalam mencari pekerjaan.
4. Gaji sebaiknya ditetapkan terlalu rendah, bukan terlalu tinggi
Negosiasi gaji adalah bagian tersulit dalam proses lamaran bagi sebagian besar pelamar, terutama jika Anda memiliki sedikit pengalaman. Memang ekspektasi gaji yang besar dapat dengan cepat terlihat arogan, namun pelamar terkadang cenderung memulai dari tingkat yang rendah.
Namun, seperti halnya berdagang di bazar, ini adalah taktik yang salah. Sebaliknya, Stepstone menyarankan Anda untuk menetapkan ekspektasi gaji saat negosiasi yang berada di atas gaji yang Anda inginkan namun tetap realistis. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi pelamar dan manajer SDM untuk lebih dekat satu sama lain selama negosiasi hingga keduanya merasa puas.
Sebaliknya, ekspektasi gaji yang ditetapkan terlalu rendah dapat memberikan kesan kurang pengalaman atau rendahnya rasa percaya diri dan membuat pelamar terkesan sebagai pegawai yang kurang berkualitas. Jika ada keraguan, bahkan timbul kesan bahwa pelamar belum cukup mendapat informasi tentang gaji yang realistis, yang terlihat tidak kompeten. Kalkulator gaji atau laporan yang membandingkan gaji yang berbeda dapat membantu di sini.
5. Surat lamaran lebih penting dari CV
Bertentangan dengan anggapan umum, pentingnya surat pengantar menjadi semakin tidak penting dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Stepstone, bagi sebagian besar profesional HR, CV kini menjadi jantung dari setiap lamaran dan figur terpenting saat mencari pekerjaan.