Elon Musk, pengusaha miliarder dan pendiri perusahaan seperti PayPal, Tesla dan SpaceX, telah mengulangi peringatannya tentang bahaya kecerdasan buatan. Mereka adalah ancaman bagi kemanusiaan.
Kali ini dia mentweet bahwa perang dunia ketiga bisa terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada sekelompok mahasiswa pekan lalu bahwa negara dengan kecerdasan buatan terbaik bisa menjadi “penguasa dunia”.
Musk menulis di Twitter menanggapi komentar Putin: “Persaingan untuk mendapatkan keunggulan di bidang kecerdasan buatan antar negara menurut saya akan mengarah pada Perang Dunia III.”
Musk telah berulang kali memperingatkan tentang akhir dunia di mana kecerdasan buatan memainkan peran utama, meskipun tidak ada yang benar-benar tahu seberapa maju teknologi tersebut dan siapa yang akan menggunakannya serta bagaimana caranya.
Kecerdasan buatan belum ada
Bahkan banyak mesin paling cerdas saat ini masih tidak mampu menangani lebih dari satu tugas dan hanya digunakan secara terbatas. Kecerdasan buatan mungkin belajar memainkan permainan papan, namun AI yang sama tidak dapat melakukan operasi atau belajar mengeja. Di sinilah kecerdasan buatan mencapai batasnya.
http://www.youtube.com/embed/h0962biiZa4
Lebar: 560 piksel
Tinggi: 315 piksel
Beberapa pakar kecerdasan buatan, termasuk CEO Google DeepMind Dennis Hassabis dan salah satu pendiri Skype Jaan Tallinn, percaya bahwa kecerdasan buatan dapat belajar melakukan banyak tugas dan bahkan mengungguli manusia dari waktu ke waktu. Jadi mereka pada akhirnya akan menjadi super cerdas. Namun, waktu pelaksanaannya sangat bervariasi. Ada yang bicara tentang 30 sampai 50 tahun, ada pula yang bicara lebih dari 100 tahun.
Musk bisa menghambat perkembangan kecerdasan buatan
Musk memiliki lebih dari 12 juta pengikut di Twitter dan ada risiko bahwa komentarnya dapat menyebabkan para pengambil keputusan membatasi pengembangan kecerdasan buatan bahkan sebelum kemajuan besar dimulai. Hal ini sangat disayangkan, karena kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kehidupan kita. Perusahaan-perusahaan yang bekerja di bidang ini percaya bahwa energi ini dapat digunakan untuk memproduksi obat-obatan penting atau untuk mengurangi limbah energi di seluruh dunia.
Dapat dikatakan bahwa terdapat sejumlah tantangan yang lebih penting di dunia yang harus diatasi oleh umat manusia, termasuk kemungkinan perang nuklir di semenanjung Korea Utara dan dampak perubahan iklim yang harus dimitigasi. Tahun ini, ribuan nyawa telah merenggut banyak badai.
Baca juga: Produk Baru Google Dapatkan Fitur Menakutkan dan Bisa Berbahaya bagi Kemanusiaan
Ada upaya untuk mengembangkan kecerdasan buatan dengan aman dan bermanfaat bagi umat manusia. Kemitraan di bidang ini, misalnya kolaborasi antara Microsoft dan Amazon, Google, DeepMind, dan lainnya, adalah contohnya. Mereka pada akhirnya menentukan apakah mungkin untuk memprogram kecerdasan buatan yang sesuai dengan etika dan apa sebenarnya arti etika dalam konteks ini. Perusahaan-perusahaan ini juga perlu mencari cara untuk mencegah penyalahgunaan kecerdasan buatan oleh teroris dan kelompok lain.