- Bos mobil kontroversial Carlos Ghosn dilaporkan bertemu dengan seorang produser Hollywood pada bulan Desember, lapor New York Times.
- Meski hanya sekedar bincang-bincang, namun tetap memberikan gambaran tentang pandangan dunia pengemudi mobil.
- Tidak banyak yang diketahui mengenai pelarian pria berusia 65 tahun itu ke Lebanon baru-baru ini.
- Anda dapat menemukan lebih banyak artikel dari Business Insider di sini.
Pada bulan-bulan yang ia habiskan di sebuah apartemen sederhana di Jepang menunggu persidangannya atas kejahatan keuangan, raja otomotif terkenal Carlos Ghosn tampaknya berencana untuk mengabadikan hidupnya dalam sebuah film Hollywood.
Laut sebuah laporan di New York TimesDesember lalu, pria berusia 65 tahun itu bertemu dengan produser Hollywood John Lesher, yang pernah terlibat dalam film seperti Birdman. Ghosn ingin berbicara dengannya tentang sebuah film yang akan menunjukkan kebangkitannya menjadi pemimpin yang relevan secara internasional dan perjuangannya melawan “penganiayaan politik”.
Namun, diskusi tersebut tidak pernah melampaui gagasan yang samar-samar, lapor surat kabar tersebut. Namun demikian, semuanya memberikan wawasan tentang pandangan dunia Ghosn.
Sejak penangkapan pertamanya pada November 2018, Ghosn membantah tuduhan yang diajukan pihak berwenang Jepang. Ini tentang penyalahgunaan aset perusahaan dan pendapatan yang tidak tercatat.
Baca juga: Bagaimana Bos Mobil Misterius dan Sakti Carlos Ghosn Jatuh Total Hanya dalam 14 Bulan?
Ketika buronan tersebut dilaporkan sedang menikmati liburan Tahun Baru, para penyelidik di seluruh dunia bertanya-tanya bagaimana sebenarnya Ghosn bisa keluar dari Jepang meskipun ada pengawasan terus-menerus dan pembatasan ketat sebagai bagian dari kesepakatan jaminannya.
Di Turki, tempat Ghosn diyakini sedang dalam perjalanan ke negara asalnya, Lebanon, pihak berwenang menangkap tujuh orang sehubungan dengan pelarian tersebut, media lokal melaporkan.
Dalam pernyataan singkatnya pada hari Kamis, Ghosn membantah teori bahwa istrinya atau anggota keluarga lainnya membantu merencanakan dan mengatur pelariannya.
“Ada spekulasi di media bahwa istri saya Carole dan anggota keluarga saya lainnya berperan dalam kepergian saya dari Jepang,” ujarnya melalui sebuah firma hubungan masyarakat. “Spekulasi ini tidak akurat dan salah. Saya sendiri yang mengatur keberangkatan saya. Keluargaku tidak ada hubungannya dengan itu.”
Artikel ini diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Marie Regenberg.
Anda dapat menemukan yang asli Di Sini.