shutterstock_360676460
Tongkat / Shutterstock

Kesetaraan antara perempuan dan laki-laki akan tetap menjadi visi di seluruh dunia untuk waktu yang lama. Menurut laporan terbaru mengenai kesetaraan gender dari World Economic Forum (WEF), kesenjangan ekonomi antara kedua jenis kelamin belakangan ini kembali melebar. Meskipun WEF tahun lalu mengakui bahwa diperlukan waktu hingga tahun 2133 untuk menutup kesenjangan tersebut, para ahli sekarang memperkirakan jangka waktunya adalah 170 tahun, sehingga sampai tahun 2186.

Setahun sekali, WEF mengkaji bagaimana peluang perempuan dibandingkan dengan laki-laki Empat kategori digunakan sebagai dasar: kesehatan dan harapan hidup, pendidikan, partisipasi dalam jabatan politik, serta pendapatan dan keterwakilan dalam pemerintahan.

WEF memperkirakan kesenjangan ekonomi berada pada angka 59 persen, lebih buruk dibandingkan sejak tahun 2008. Para ahli menjelaskan regresi tersebut, antara lain, dengan fakta bahwa perempuan di seluruh dunia masih berpenghasilan jauh lebih rendah dibandingkan laki-laki. “Jumlah perempuan dalam posisi kepemimpinan juga masih sangat rendah.”

Federasi Serikat Buruh Jerman (DGB) mengkritik: “Diskriminasi global terhadap perempuan dalam masyarakat dan perekonomian tidak hanya mengkhawatirkan, tapi juga tak tertahankan. Perempuan saat ini adalah pihak yang dirugikan dalam globalisasi, kata wakil ketua DGB Elke Harnack dalam sebuah pernyataan. Dengan kepresidenannya di G20, Jerman harus memberikan kontribusi penting dalam perdebatan kesetaraan global tahun depan.

Jerman turun dari peringkat ke-5 ke peringkat ke-13 dalam peringkat WEF dari tahun 2006 hingga 2016, namun tetap berada di peringkat teratas negara-negara dengan perekonomian utama dunia. Mirip dengan negara-negara maju lainnya, Jerman sepenuhnya menutup kesenjangan pendapatan.

Islandia berada di puncak daftar, diikuti oleh Finlandia, Norwegia, dan Swedia. Negara dengan perekonomian terbesar di dunia, Amerika, berada pada peringkat ke-45 dari total 144 negara.

Dari sudut pandang para ahli WEF, lambatnya proses mengejar ketertinggalan merupakan risiko ekonomi yang besar terutama karena banyak pekerjaan yang sebagian besar dilakukan oleh perempuan mempunyai risiko di atas rata-rata akibat terganggunya era Internet.

dpa

Pengeluaran HK