Donald Trump membuat banyak pernyataan selama kampanye pemilu yang (secara halus) bersifat polarisasi. Presiden Amerika Serikat yang kini terpilih ini sedang melakukan “tur terima kasih” ke negara-negara bagian yang bertanggung jawab atas kemenangan pemilunya. Dalam beberapa kesempatan, ia mengungkap pernyataannya sendiri dari kampanye pemilu sebagai kebohongan yang mencolok, seperti yang dibuktikan oleh presenter Trevor Noah di “Pertunjukan Harian” -nya:
Dalam pidato kampanyenya, ia berulang kali menggambarkan sistem pemilu yang “dicurangi”. Dia menampilkan dirinya sebagai “orang luar” yang menentang kemapanan politik. Oleh karena itu, tujuannya sebenarnya adalah untuk membersihkan sistem dan menghilangkan potensi manipulasi. Namun kini dia berkata di hadapan ribuan pendengar: “Sekarang saya tidak akan mengatakan itu lagi karena saya menang. Saya tidak peduli.” Arus pasang surut bisa berubah begitu cepat.
Hal yang sama juga berlaku pada sikapnya terhadap rivalnya Hillary Clinton. Dia memanggilnya “Hillary Bengkok” berkali-kali, menyebut dia penjahat dan berjanji akan membawanya ke pengadilan begitu dia menjadi presiden. Ketika dia menyebut namanya dalam “Tur Terima Kasih” di Michigan, para pendengar mulai berteriak, yang berulang kali diulangi oleh Trump sendiri selama kampanye pemilu: “Kunci dia!” Trump berkata dengan sangat jujur: “Lupakan saja. Itu bagus sebelum pemilu, tapi sekarang kami tidak lagi tertarik pada hal itu.” Yang patut disyukuri, dia tidak pendendam dan tidak ingin semakin mempermalukan pihak yang kalah dari posisi kekuasaan barunya. Namun, jika dia benar-benar percaya bahwa dia adalah seorang penjahat, perilaku ini tidak dapat diterima.
Namun salah satu posisi utamanya dalam kampanye pemilu tampaknya juga merupakan sesuatu yang baru saja ia katakan tanpa memercayainya: “Saya akan mengeringkan rawa ini,” janjinya, mengacu pada politik Washington, korupsi, lobi, dan Wall Street. Sekarang dia menjelaskan bahwa dia membenci kalimat itu: “Seseorang berkata ‘kuras rawa’ dan saya berkata, ‘Oh, itu sangat murahan, sangat buruk, baiklah, saya akan mencobanya.’ Jadi saya mengatakannya sebulan yang lalu dan orang-orang panik. Lalu saya mengatakannya lagi. Dan kemudian saya mulai mengatakannya seperti yang saya sungguh-sungguh. Dan kemudian saya mulai menyukainya.
Sangat sedikit politisi yang selalu mengatakan kebenaran, namun cara Trump yang sangat terbuka dalam mengakui kebohongannya mungkin unik. Jika hal itu memungkinkan, maka hal itu akan membuatnya semakin bersemangat untuk menjadi presiden.