Durasinya hanya sepuluh menit, terkadang satu setengah jam. Namun di Bumi, hal ini dapat menimbulkan konsekuensi sepanjang malam: jilatan api matahari.
Pada hari Rabu, Solar Dynamics Observatory milik NASA mencatat jilatan api matahari terbesar setidaknya sejak tahun 2008.
Matahari selalu aktif secara elektromagnetik karena terdiri dari plasma elektron negatif dan ion positif yang terus bergerak. Tabung medan magnet sering kali menonjol keluar. Jika mereka secara tidak sengaja bersentuhan satu sama lain, struktur medan magnet berubah secara tiba-tiba dan sejumlah besar energi dilepaskan, yang menyebabkan tabung tersebut keluar. Inilah yang disebut jilatan api matahari (solar flare) terjadi.
Menurut NASA, partikel bermuatan yang dilepaskan tidak dapat memasuki atmosfer bumi dan membahayakan manusia, tetapi jika beruntung, partikel tersebut dapat menghasilkan cahaya utara yang sangat indah. Cahaya utara ini sudah terlihat di Islandia pada malam Rabu hingga Kamis, dan jika Anda beruntung, Anda dapat melihatnya di Jerman pada malam Jumat hingga Sabtu.
Atas permintaan Business Insider, Otoritas Penerbangan Jerman bahwa sangat sulit untuk memprediksi apakah cahaya utara akan benar-benar terlihat. Yang terpenting, harus ada pandangan yang sangat jelas. Paling-paling, cahayanya tidak hanya terlihat di utara, tapi bahkan di selatan Jerman.
Di situs web Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS Anda dapat menemukan ramalan cuaca 30 menit. Anda bisa melihat secara pasti seberapa besar kemungkinan Anda bisa melihat apa yang disebut Aurora Borealis.