Bank-bank di Eropa tidak berjalan dengan baik: suku bunga rendah menekan keuntungan lembaga kredit. Namun bukan hanya itu saja: persyaratan peraturan UE, terutama persyaratan ekuitas (walaupun sangat dibutuhkan), memberikan tekanan pada pendapatan.
Dan kemudian muncul pula dunia fintech, yaitu serangkaian perusahaan rintisan (start-up) yang menyerang bank-bank dengan layanan keuangan murah dan secara signifikan mengurangi margin mereka.
Jadi moodnya sedang buruk. Hanya sekitar sepertiga dari 250 bank Eropa yang disurvei oleh perusahaan konsultan EY memperkirakan situasi bisnis mereka akan membaik tahun ini. Lembaga kredit Jerman dan Polandia mengambil posisi paling gelap.
Hasilnya: bank-bank Jerman khususnya ingin memangkas lapangan kerja; dari 72 responden, sekitar 44 berencana PHK. Angka tersebut mencapai 61 persen, dan keadaannya terlihat sedikit lebih baik di seluruh Eropa, dimana 54 persen ingin mengurangi lapangan kerja. Pasalnya, sekitar seperempat bank masih ingin merekrut pegawai baru. “Beban pegawai menyumbang lebih dari separuh biaya operasional industri. Dengan latar belakang ini dan mengingat tekanan yang diberikan oleh otoritas pengawas dan pemegang saham terhadap bank, PHK lebih lanjut merupakan hal yang realistis,” kata Dirk Müller-Tronnier, kepala perbankan dan pasar modal di EY.
Beberapa bank tidak akan mampu mengatasi tantangan ini
Tapi itu bukanlah akhir dari segalanya. Bank harus membuka bidang usaha baru atau mengenakan biaya untuk layanan yang sebelumnya gratis. Di banyak institusi, hal ini misalnya pengelolaan rekening giro. Tidak semua orang mampu mengikuti perkembangan ini: 92 persen dari hampir seluruh bank di Jerman menerima bahwa pasar akan berubah dalam tiga tahun ke depan akibat merger dan penutupan.
Perusahaan kecil seharusnya bisa mendapatkan pinjaman dengan lebih mudah di masa depan
Salah satu rencana yang dimiliki beberapa institusi adalah melonggarkan pinjaman. Terutama kepada para wiraswasta dan perusahaan kecil yang selama ini mengalami masa sulit. Namun hal ini juga membawa risiko, misalnya tingkat gagal bayar debitur bisa meningkat. Dan hal tersebut harus ditemukan terlebih dahulu: Menurut bank pembangunan publik KfW, permintaan pinjaman korporasi menurun.