Wanita berlatih berpikir
stok foto

Semua orang tahu faktor terpenting untuk kesehatan pikiran dan tubuh: nutrisi yang baik dan olahraga teratur.

Namun ada faktor lain yang hanya diketahui sedikit orang dan tidak pernah benar-benar dipertimbangkan – meskipun hal ini dapat mempunyai dampak yang besar.

Rasa syukur bisa dilatih

Benar sekali, rasa syukur adalah salah satu hal terpenting yang berkontribusi terhadap kualitas hidup kita. Dan ketika kita mensyukuri apa yang kita miliki, kita bersedia memberi lebih banyak kepada orang lain. Mari kita lihat ini sebuah pelajaran di Universitas Indiana.

Sebagai bagian dari penelitian, 43 peserta yang menderita gangguan kecemasan atau depresi direkrut di bawah bimbingan peneliti Prathik Kini.

Separuh dari kelompok harus menyelesaikan tugas mudah: menulis surat terima kasih kepada orang-orang penting dalam hidup mereka. Tiga bulan kemudian, pemindaian otak dilakukan pada seluruh 43 peserta.

Saat pemindaian otak berlangsung, para peserta harus melakukan latihan syukur lainnya. Mereka diberitahu bahwa sponsor akan memberi mereka sejumlah uang. Mereka kemudian ditanya apakah mereka ingin menyumbangkan sebagian dari uang tersebut untuk tujuan baik – sebagai ungkapan terima kasih mereka.

Pada pindaian mereka yang benar-benar menyumbangkan uang, misAda aktivitas yang jauh lebih kuat di wilayah otak yang bertanggung jawab atas rasa syukur. Dan hal ini, pada gilirannya, juga mengarah pada aktivitas di wilayah yang bertanggung jawab atas empati.

Latihan singkat dengan efek jangka panjang

Mengapa hasil ini sangat inovatif? Artinya, kita bisa melatih dan memperkuat rasa syukur kita sehingga meningkatkan empati kita.

“Peserta yang melakukan latihan syukur berbulan-bulan sebelumnya tidak hanya merasa lebih bersyukur dua minggu setelah tugas tersebut, tetapi bahkan berbulan-bulan kemudian menunjukkan peningkatan aktivitas di wilayah otak yang bertanggung jawab atas rasa syukur,” tulis penulis Christian Jarrett di blog “Ilmu dari kita“. “Para peneliti menggambarkan efek saraf yang ‘mendalam’ dan ‘tahan lama’ ini sebagai sesuatu yang ‘sangat luar biasa’.”

Artinya, semakin Anda melatih otak Anda untuk merasakan dan mengungkapkan rasa syukur, maka otak akan semakin terbiasa dengan mentalitas ini – hingga berjalan sepenuhnya secara otomatis. “Anda bahkan dapat menganggap otak Anda sebagai semacam ‘otot’ rasa syukur yang dapat Anda latih dan perkuat.”

Anda dapat melatih otak Anda dengan tugas mudah ini:

“Sesuatu yang sederhana seperti menuliskan tiga hal yang Anda syukuri selama 21 hari akan meningkatkan optimisme Anda secara signifikan dan bertahan selama enam bulan,” kata peneliti dan penulis Harvard, Shawn Achor dalam wawancara dengan “Inc.com“.

Coba pikirkan: Anda jauh lebih bahagia dan puas ketika Anda mensyukuri apa yang Anda miliki. Kebanyakan dari kita merasa mudah untuk fokus pada hal-hal yang tidak kita sukai. Namun, sekadar memikirkan seberapa baik kinerja kita dapat membuat perbedaan besar—hal ini terbukti secara ilmiah.

Data Sidney