Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Kepresidenan Turki / Murat Cetinmuhurdar / Handout / Anadolu Agency via Getty Images

Pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa pada hari Senin juga akan fokus pada hubungan aliansi tersebut dengan Turki.

Sebenarnya sebagai sekutu organisasi internasional seperti NATO, ada sejumlah konflik yang dilakukan pemerintahan Erdogan dengan UE.

Ikhtisarnya, mulai dari perang Libya, debat pengungsi, hingga virus corona.

Menteri luar negeri Turki telah menyampaikan hal tersebut bahkan sebelum pertemuan dimulai. “Retorika yang tajam dan sikap maksimalis anggota UE tertentu mengenai isu-isu yang memiliki relevansi strategis tertinggi mengurangi peluang kerja sama yang berarti,” tulis Mevlüt. Çavuşoğlu Senin, tepat pada saat pertemuan video para menteri luar negeri UE, dalam satu Artikel tamu untuk majalah politik “Politico”.

UE telah mengecewakan Turki dalam beberapa tahun terakhir, tulis Çavuşoğlu, sambil mengeluhkan “penghinaan dan keterasingan terhadap Turki melalui keputusan politik yang tidak berkelanjutan”. Meski demikian, Menteri Luar Negeri Turki mengakhiri suratnya dengan seruan untuk bekerja sama dengan UE.

Sebuah keinginan yang ambisius, dan bukan hanya karena kata-kata Çavuşoğlu yang menuduh. Banyak negara Uni Eropa juga merasa “terhina dan diasingkan” dalam hubungannya dengan Turki. Bahkan sanksi terhadap negara tersebut kini sedang dibahas. Gambaran konflik dan permasalahan antara pemerintahan Erdogan dan Uni Eropa.

Ketujuh konflik ini terjadi antara UE dan Turki

1. Turki dan Prancis bertengkar karena insiden di Mediterania

2. Macron dan Erdogan saling berhadapan dalam perang Libya

3. Invasi Turki ke Suriah Utara

4. Perjanjian UE-Turki dan permasalahan pengungsi

5. Perselisihan Aegean antara Turki dan Yunani

6. Perselisihan NATO

7. Penanggulangan virus corona

Togel Singapura