Penguin Greenland Gletser Peterman
Vadim Nefedoff/Shutterstock

Greenland menawarkan latar belakang yang menakjubkan bagi semua ahli geologi dan glasiologi: 84 persen pulaunya tertutup es, dan foto lanskap glasialnya sangat menakjubkan. Retakan dapat terjadi berulang kali di gletser dan gunung es muncul dari sana. Retakan ini terutama ditemukan di tepi gletser karena di sanalah es paling cepat mencair kejadian alam yang sangat normal.

Apa yang dilakukan ilmuwan Belanda Stef Lhermitte dari Universitas Teknologi Delft yang kini ditemukan dengan bantuan satelit penginderaan jauh merupakan hal yang meresahkan sekaligus menakjubkan: sebuah retakan dapat dilihat di pusat Gletser Peterman yang tidak dapat diramalkan dan dijelaskan oleh para ilmuwan.

Tidak ada retakan jenis ini yang ditemukan hingga saat ini

Gletser Peterman terletak di barat laut Greenland dan luasnya 1.300 kilometer persegi. Gletser ini dinamai ahli geografi Jerman August Petermann. Sejak gletser ditemukan, tidak pernah ada retakan seperti yang ditemukan sekarang.

Stef Shermitte memposting gambar satelit dari retakan tersebut di Twitter untuk meminta pendapat ilmuwan lain. “Apakah Pulau Petermann baru tercipta di sini karena retakan tersebut?” dia bertanya di depan umum.

Ilmuwan NASA kemudian menyadari adanya retakan tersebut. Eric Rignotseorang ilmuwan bumi NASA, menulis bahwa retakan tersebut dapat mengindikasikan bahwa es di tengah gletser sedang menipis.

Konsekuensinya bisa sangat dramatis

Jika retakan ini semakin dalam dan melebar di masa depan, dampaknya akan sangat dramatis Fiona McDonald dalam jurnal sains “Peringatan sains” dilaporkan. Kemudian dia mungkin menemukan retakan yang lebih tua dan sudah ada sebelumnya gunung es besar akan pecah. Kejadian seperti ini pernah terjadi pada tahun 2010 dan 2012. Namun, karena gunung es akan tumbuh hingga dimensi yang lebih besar, konsekuensinya akan lebih luas: Gletser Peterman menahan kenaikan sebesar 30 sentimeter.

Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, satu hal yang meyakinkan para peneliti: retakan tersebut akan segera bertemu dengan aliran es, yang akan memperlambatnya.

Hongkong Prize