Di Suriah, setidaknya 58 orang tewas dalam serangan gas beracun di provinsi barat laut Idlib, menurut pengamat. Ada sebelas anak di antara mereka.
DObservatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat karena lebih dari 160 orang terluka parah.
Pada hari Selasa, organisasi yang berafiliasi dengan oposisi mengutip dokter yang berbicara tentang tanda-tanda serangan gas. Akibatnya, banyak orang yang mati lemas atau pingsan. Ada busa di mulut.
Belum ada komentar langsung dari militer Suriah. Pemerintah di Damaskus berulang kali membantah tuduhan bahwa mereka menggunakan senjata semacam itu. Tentara Suriah mengatakan mereka tidak menggunakan senjata kimia.
Setelah serangan kimia, jet mengebom rumah sakit tempat korban luka dirawat.
“Itu adalah jet Rusia, yang melakukan total delapan serangan terhadap dan sekitar rumah sakit,” kata jurnalis Yaman Khatib kepada “Bild”. Dia berada di rumah sakit di Aleppo untuk melaporkan para korban serangan senjata kimia ketika roket tiba-tiba menghantam. “Serangan tersebut menghancurkan beberapa bagian rumah sakit dan melukai beberapa pasien yang dirawat di sana akibat serangan gas beracun, termasuk wanita dan anak-anak.”
Mati organisasi sukarelawan pertahanan sipil, White Helms membagikan gambar grafis mengenai dampaknya di Twitter.
https://twitter.com/mims/statuses/849217977929093120
Daerah sipil di Khan Shaykhun menjadi sasaran gas beracun pagi ini. Rrpt awal dari 50 orang tewas termasuk wmn & anak-anak, 300+ terluka. pic.twitter.com/ZQ6MAgsqNO
Stasiun televisi yang berafiliasi dengan oposisi, Orient News, melaporkan bahwa 50 orang tewas dan lebih dari 150 orang terluka dalam serangan udara tersebut. Menurut pengamat, pesawat Suriah atau Rusia mengebom kota Khan Sheikhoun pada pagi hari.
Idlib adalah salah satu benteng pemberontak dalam perang saudara di Suriah. Pasukan pemerintah, dengan dukungan Rusia, melancarkan serangan udara terhadap posisi pemberontak di sana.
Federica Mogherini, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, menyalahkan Presiden Suriah Bashar al-Assad atas serangan gas beracun di barat laut negara tersebut.
“Tentu saja ada tanggung jawab utama rezim ini, karena rezim mempunyai tanggung jawab utama untuk melindungi rakyatnya,” kata Mogherini di Brussels, Selasa. Laporan-laporan tersebut merupakan pengingat bahwa situasi di banyak wilayah Suriah masih dramatis. Mogherini menjawab pertanyaan wartawan tentang siapa yang bertanggung jawab atas serangan di provinsi Idlib.
Reuters/jsh