Ko Phi Phi, pantai, Thailand Selatan, perahu panjang
Flickr/Mark Fischer

Pemerintah di Thailand kini mulai menawarkan visa elit kepada warga negara asing yang kaya. Artinya, mereka kini bisa tinggal di Thailand dengan biaya sekitar 2.830 euro per tahun.

Tujuannya adalah untuk memanfaatkan imigrasi dan membuat negara ini menarik bagi para pebisnis.

Ada beberapa pilihan bagi pelancong ke Thailand untuk mendapatkan visa. Yang paling mahal adalah versi deluxe dari “Thailand Elite Card”. Dengan sekitar 56.000 euro dan tambahan biaya keanggotaan 570 euro per tahun, Anda bisa mendapatkan kartu yang berlaku selama 20 tahun.

Harga tersebut juga sudah termasuk program pramutamu yang didanai oleh negara, serta tunjangan khusus terkait pekerjaan dan SIM. Namun bukan itu saja: Anda juga mendapatkan transportasi gratis ke dan dari bandara, pemeriksaan kesehatan tahunan di klinik swasta serta 24 perawatan spa dan tiket masuk golf, yang juga sudah termasuk dalam harga.

Visa khusus dikeluarkan oleh “Perusahaan Kartu Privilege Thailand”. anak perusahaan dominan dari otoritas pariwisata di Thailand.

Pruet Boobphakam, presiden program elit, mengatakan kepada Business Insider bahwa pelancong VIP mendapat bantuan tambahan dari pemerintah. “Kami pastikan mereka mendapatkan izin kerja atau bahkan SIM jika mereka menginginkannya.” Ia juga menambahkan, ia mengharapkan lebih dari 1.000 pelamar yang menginginkan kartu ini terutama pensiunan.

Paket visa lainnya seharga sekitar 14.160 euro termasuk izin tinggal lima tahun dan disebut “Elite Easy Access”. Ada juga pilihan untuk mendapatkan keanggotaan sepuluh tahun, yang juga menawarkan keuntungan bagi anggota keluarga.

“Semakin banyak orang menginginkan kewarganegaraan tambahan yang lebih murah di negara lain. Selain itu, semakin banyak orang yang tertarik untuk memperluas pilihan mereka baik secara pribadi maupun profesional,” kata Dominic Volek, CEO “Henley & Rekan“, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam perencanaan tempat tinggal dan kewarganegaraan. “Pemerintah kini melihat program-program tersebut sebagai cara inovatif untuk menstimulasi perekonomian.”

Diterjemahkan oleh Jessica Dawid

unitogel