Satu orang tewas dan dua belas lainnya terluka, tiga di antaranya serius, ketika sebuah alat peledak meledak di pusat kota kecil Ansbach di Bavaria pada Minggu malam. Ledakan itu memang disengaja. Menurut polisi, pria yang meninggal tersebut adalah tersangka pelaku, seorang pengungsi Suriah berusia 27 tahun yang telah berada di Jerman selama dua tahun.
Saat ini masih belum jelas apakah serangan ini berlatar belakang politik atau apakah pelakunya mempunyai hubungan dengan milisi teroris ISIS. Masih terlalu dini untuk mengatakan apa pun tentang latar belakang kejahatan tersebutkata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Bavaria kepada kantor berita Reuters. Spesialis dari Kantor Polisi Kriminal Negara mulai bekerja di lokasi tersebut dan sebuah komisi khusus dengan 30 karyawan dibentuk.
BMenteri Dalam Negeri Ayern, Joachim Herrmann (CSU), mengatakan pada konferensi pers bahwa, menurut pendapatnya, “serangan bunuh diri Islam yang sesungguhnya” telah terjadi di sini.
https://twitter.com/mims/statuses/757455960554209280
Menurut informasi dari “N-TV” Pelaku sebelumnya telah mendapat perawatan psikologis dan sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri. Dia juga dikenal polisi karena pelanggaran narkoba dan pemaksaan. Senin pagi dini hari, petugas investigasi menggeledah rumah pengungsi tempat tinggal pria berusia 27 tahun itu.
Menurut juru bicara polisi, ledakan di pusat kota Franconia Tengah dilaporkan ke polisi tak lama setelah pukul 22:00. Pusat Ansbach ditutup di area yang luas. Lokasi festival musik “Ansbach Open” di dekatnya, yang dihadiri lebih dari 2.000 orang, dievakuasi. Pelaku rupanya berusaha menuju lokasi festival, namun ditolak di pintu masuk karena tidak memiliki tiket. Dia membawa alat peledak di ranselnya dan meledakkannya setelah ditolak masuk ke festival. “Jika dia datang ke acara tersebut dengan membawa ransel, pasti akan ada lebih banyak korban lagi,” kata Kepala Polisi Fertinger. Festival tersebut dibatalkan setelah serangan itu.
Pemboman tersebut merupakan aksi berdarah ketiga di Bavaria dalam waktu seminggu. Pada hari Jumat, seorang remaja Jerman-Iran berusia 18 tahun membunuh sepuluh orang dalam penembakan di sebuah pusat perbelanjaan di Munich. Senin malam lalu, seorang pengungsi muda menyerang orang-orang di kereta regional dengan kapak.
Dengan materi dari Reuters