Sebuah “studi tantangan” terhadap sukarelawan dapat mempersingkat waktu penggunaan vaksin secara signifikan.
Olena Yakobchuk/Shutterstock

  • Para peneliti ingin menginfeksi 100 orang muda yang sehat dengan virus corona untuk segera menguji vaksinnya, lapor majalah sains “Spektrum.de”.
  • Tes harus dilakukan pada orang muda dan sehat berusia 20-45 tahun yang tinggal di daerah dengan risiko infeksi yang tinggi.
  • Selain hasil yang lebih cepat dan peserta yang lebih sedikit dibandingkan uji klinis tradisional, penelitian ini sebenarnya lebih aman bagi beberapa peserta, kata para peneliti.

Banyak peneliti sepakat bahwa hanya vaksin yang dapat mengakhiri pandemi corona saat ini. Oleh karena itu, pendekatan penelitian radikal kini sedang dibicarakan: 100 anak muda yang sehat harus tertular virus corona agar bisa cepat menguji vaksin. lapor majalah sains “Spektrum.de”.

“Studi tantangan” terhadap sukarelawan akan secara signifikan mempersingkat waktu persetujuan dan kemungkinan penggunaan vaksin. Hal ini akan memungkinkan untuk dilewatinya uji klinis Fase III, di mana ribuan orang biasanya menerima vaksin atau plasebo dan kemudian menunggu untuk melihat siapa yang terinfeksi dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam sebuah wawancara kata Nir Eyal, ahli bioetika dan direktur Pusat Bioetika Tingkat Populasi di Universitas Rutgers di New Brunswick, New Jersey, penulis utama buku ini. Publikasi penelitian sebelumnyajawaban atas pertanyaan yang jelas tentang risiko dan masalah etika.

Akses terhadap tes dan pengobatan yang baik harus dipastikan

Tes harus dilakukan pada orang muda dan sehat berusia antara 20-45 tahun yang tinggal di daerah dengan risiko infeksi yang tinggi. Artinya, risiko kerusakan dapat dikurangi secara signifikan. Eyal juga memastikan tidak ada risiko tambahan bagi non-peserta karena relawan akan diisolasi dalam waktu terbatas.

Selain hasil yang lebih cepat dan peserta yang lebih sedikit, Eyal mengatakan penelitian ini sebenarnya akan lebih aman bagi sebagian peserta. Hal ini karena akses terhadap tes harian dan pengobatan terbaik jika terjadi infeksi terjamin.

Baca juga

Pasien corona yang sakit parah tidak diperbolehkan menguji obat remdesivir yang disetujui

Prosesnya sebagai berikut: Beberapa peserta akan menerima vaksin sementara yang lain menerima plasebo. Dokter pertama-tama akan menunggu kemungkinan respons imun sebelum menginfeksi subjek tes dengan virus. Para peneliti kemudian dapat menentukan efektivitas vaksin berdasarkan perbedaan gejala dan tingkat infeksi pada kedua kelompok.

Bagi Nir Eyal, usaha seperti itu sepenuhnya etis. Para relawan tidak hanya menempatkan diri mereka dalam bahaya, tapi juga bisa melenyapkannya, katanya. Karena altruisme, orang melakukan hal-hal yang sangat berisiko namun penting. Yang dimaksud dengan hal ini adalah semua petugas kesehatan, yang setiap harinya juga mengalami peningkatan risiko infeksi.

Uji klinis secara umum tidak hanya fokus pada pengurangan risiko bagi peserta, namun juga menyeimbangkan risiko tambahan yang diambil peserta dengan pentingnya risiko bagi masyarakat. “Dalam hal ini, vaksin mungkin merupakan satu-satunya cara untuk mengeluarkan masyarakat kita dari dilema stagnasi ekonomi di satu sisi dan kematian yang meluas di sisi lain,” kata Eyal dalam sebuah wawancara.

lagutogel