Uni Eropa dan Inggris telah mencapai terobosan dalam negosiasi Brexit mereka dengan menyepakati masa transisi setelah negara tersebut meninggalkan UE.
Periode perpanjangan akan berlaku selama 21 bulan sejak Brexit pada Maret 2019, demikian diumumkan para negosiator di Brussels pada hari Senin. Selama masa ini, Inggris harus mematuhi peraturan UE namun tetap mempertahankan akses ke pasar internal UE dan serikat pabean, kata kepala negosiator UE Michel Barnier. Hal ini sangat penting bagi perusahaan-perusahaan di kedua sisi Selat Inggris, yang kini dapat terus menjalankan bisnisnya tanpa gangguan. Namun, London tidak lagi berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan UE di Brussels. Kompromi tersebut memberi dorongan pada pound: mata uang Inggris naik sekitar satu persen menjadi 1,4087 dolar.
Para perunding juga mencapai kesepakatan mengenai masalah keuangan dan keamanan hukum bagi warga negara. Hal ini dapat meyakinkan 4,5 juta orang di UE dan Inggris yang terkena dampak penarikan diri tersebut, kata Barnier. Disepakati bahwa orang yang pindah ke pulau atau Uni Eropa selama masa transisi akan memiliki hak yang sama seperti pendatang sebelumnya.
Irlandia sebagai titik perdebatan dalam negosiasi Brexit
Permasalahan dalam negosiasi, yang berlangsung hingga larut malam selama akhir pekan, adalah bagaimana menghindari kontrol perbatasan antara Irlandia yang merupakan anggota UE dan Irlandia Utara Britania setelah Brexit. Dublin khususnya menegaskan bahwa, jika perlu, ditentukan bahwa bagian utara pulau itu harus mematuhi peraturan UE bahkan setelah Brexit jika solusi yang lebih baik tidak ditemukan. Perdana Menteri Inggris, Theresa May, selalu menolak hal ini. Poin ini dibiarkan terbuka dalam rancangan teks perjanjian. Negosiator Brexit asal Inggris, David Davis, juga masih belum memberikan kejelasan. Ia membayangkan kemitraan masa depan antara UE dan Kerajaan Arab Saudi yang begitu erat sehingga tidak diperlukan solusi lain. Pada saat yang sama, dia mencatat: “Kami masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan terkait Irlandia Utara.”
Para kepala negara dan pemerintahan Uni Eropa harus menyetujui kompromi tersebut pada pertemuan puncak pada akhir minggu ini. Mereka juga diharapkan untuk mengadopsi pedoman untuk negosiasi selanjutnya. Ini akan menjadi lebih sulit karena ini terutama menyangkut perjanjian komersial di masa depan. Semuanya harus selesai pada musim gugur.