gedung PutihKetika Donald Trump meminta Kongres AS pada konferensi pers Senin lalu untuk membuka kembali perdebatan mengenai reformasi layanan kesehatan (lebih dikenal sebagai Obamacare), perhatian audiens pun hilang. Namun, hal itu tidak ada hubungannya dengan pernyataannya, melainkan dengan detail latar belakang yang menggambarkan sekelompok warga Amerika yang menurut Trump dirugikan oleh Obamacare.
Seorang wanita yang berdiri di belakang Trump dan tampak memiliki ekspresi yang sangat gerah menarik perhatian para pengguna internet pada khususnya. Namun, ini terutama disebabkan oleh bentuk alisnya yang tidak biasa.
Hanya beberapa jam setelah pidatonya di Gedung Putih, wanita tersebut secara tidak sengaja mendapatkan ketenaran di Twitter:
Daripada memperbaiki reformasi kesehatan, seorang pengguna menyarankan untuk memperbaiki alis wanita tersebut: “Mungkin sudah waktunya memperbaiki alis itu?”
Pengguna Twitter lainnya senang dengan ide kostum: “Aku baru saja mendapatkan kostum Halloweenku.”
Diskusi di Twitter menimbulkan masalah dalam dua hal: seorang perempuan yang tidak terlibat diejek di depan umum karena penampilannya. Pada saat yang sama, kedangkalan tampaknya menentukan wacana publik mengenai politik.
Konten tiba-tiba tampak sekunder. Sebaliknya, kecelakaan dan rasa malu justru muncul. Banyak orang tidak lagi menganggap serius Donald Trump setelah pernyataannya yang bersifat polarisasi dan langsung terganggu bahkan oleh detail terkecil sekalipun:
“#eyebrowlady benar-benar membuatku tidak bisa berkata-kata. ya Tuhan” tulis satu pengguna. Pengguna lain membuat analogi dengan sikapnya terhadap presiden AS: “Alisnya seperti kait. Sejujurnya, ketika saya melihat Trump, saya ingin menampar diri saya sendiri.”
Pengguna lain membela wanita tersebut dan mengkritik perilaku sebagian komunitas Twitter. Tidak baik mengolok-olok warga biasa hanya karena mereka terlihat berbeda dari apa yang diiklankan. Perdebatan ini sekali lagi memperjelas bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Trump, hampir tidak ada lagi pembicaraan mengenai konten politik, namun hal-hal lain terus bermunculan – mulai dari gaya rambut Trump, hubungannya dengan perempuan, atau cara dia mengikat tali silaturahmi.