Pada hari Minggu, Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat pertama yang menginjakkan kaki di negara komunis Korea Utara. Hal ini dilaporkan oleh media terkemuka Jerman dan internasional, termasuk “Cermin” dan Frankfurter Allgemeine Zeitung. Di kota Panmunjom di zona demiliterisasi, Trump melintasi perbatasan Korea Utara untuk bertemu dengan penguasa rezim komunis Kim-Jong Un. Kedua kepala pemerintahan kemudian melintasi perbatasan menuju Korea Selatan untuk berdiskusi singkat.
Trump menekankan hubungan baiknya dengan Kim: “Kami saling menyukai sejak hari pertama. Suatu kehormatan berada di sini,” kata Trump. Kim mengatakan dia tidak menyangka akan bertemu Trump di perbatasannya. Presiden AS menunjukkan kesediaannya untuk bekerja menuju masa depan yang baru. Trump juga mengundang diktator Korea Utara itu untuk bertemu di Gedung Putih.
Trump dilaporkan secara spontan mengemukakan ide untuk bertemu di perbatasan dan terjadi melalui Twitter pada hari Sabtu: “Kemarin saya berpikir: Hei, kita di sini, mari kita bertemu. Hanya berjabat tangan dan menyapa,” kata Trump.
//twitter.com/mims/statuses/1144740178948493314?ref_src=twsrc%5Etfw
Setelah beberapa pertemuan yang sangat penting, termasuk pertemuan saya dengan Presiden Xi dari Tiongkok, saya akan meninggalkan Jepang menuju Korea Selatan (bersama Presiden Moon). Saat berada di sana, jika Ketua Kim dari Korea Utara melihatnya, saya akan menemuinya di Perbatasan/DMZ hanya untuk menjabat tangannya dan menyapa(?)!
Pertemuan adalah sebuah tonggak sejarah
Presiden Korea Selatan Moon Jae menemani Trump ke zona demiliterisasi. Ia menyambut baik pertemuan tersebut sebagai sebuah peristiwa simbolis yang sangat penting. Pertemuan antara kedua kepala pemerintahan merupakan sebuah “tonggak penting”. Ia bisa merasakan bunga perdamaian sedang bermekaran di Semenanjung Korea.
Setelah dua KTT di Hanoi, Vietnam dan Singapura, ini merupakan kali ketiga Trump dan Kim bertemu. Menurut pemerintah AS, Trump dan Moon ingin memanfaatkan pertemuan tersebut untuk mencapai denuklirisasi Korea Utara yang dapat diverifikasi sepenuhnya. Selain itu, hubungan AS dan Korea Selatan harus diperkuat.
Belum ada kemajuan dalam sengketa nuklir antara AS dan Korea Utara sejak KTT Hanoi yang gagal. Sejauh ini, belum ada kesepakatan yang dicapai mengenai pertanyaan kunci perlucutan senjata nuklir rezim tersebut dan apa yang harus dilakukan Amerika Serikat sebagai balasannya.
jk