Pekerja di industri
Perusahaan V/Shutterstock

Di masa depan, pekerja yang ditempatkan dari negara UE lainnya pada umumnya harus dibayar sama dengan pekerja lokal. Ini adalah bagian dari reformasi arahan postingan yang disetujui oleh para menteri media sosial Uni Eropa di Luksemburg pada Senin malam. Komisaris Sosial Uni Eropa Marianne Thyssen mengumumkan terobosan ini di Twitter.

Tujuannya adalah untuk lebih melindungi karyawan dari upah dan dumping sosial. Oleh karena itu, di masa depan, penempatan umumnya tidak boleh lebih dari dua belas bulan, dan dalam kasus luar biasa 18 bulan, seperti yang diketahui dari kalangan negosiasi. Industri transportasi pada awalnya akan tetap dikecualikan dari aturan baru ini.

Batasan waktu dan pengecualian bagi pengemudi truk masih menjadi kontroversi hingga saat ini. Para menteri sosial kembali bernegosiasi pada siang hari. Reformasi yang diusulkan oleh Komisi UE pada tahun 2016 telah dibahas selama lebih dari satu setengah tahun.

Petunjuk Penempatan Pekerja tahun 1996 mengatur penempatan pekerja lintas batas di negara-negara UE lainnya. Standar minimum sudah diwajibkan bagi para pekerja tersebut, seperti pembayaran upah minimum yang berlaku. Namun, anggota serikat pekerja mengeluhkan adanya celah dan penyalahgunaan. Pekerja asing akan dieksploitasi dan standar sosial setempat akan diremehkan. Menurut Komisi UE, pekerja yang ditempatkan saat ini sering kali hanya memperoleh setengah penghasilan pekerja lokal. Reformasi bertujuan untuk mengubah hal tersebut.

Tidak semua negara mendukung kompromi tersebut

Jutaan karyawan di seluruh Eropa terkena dampak peraturan ini. Menurut angka serikat pekerja, sekitar 561.000 karyawan dari Italia, Spanyol atau negara-negara Uni Eropa bagian timur bekerja di Jerman pada tahun 2016, sebagian besar dari mereka berada di bawah peraturan Posting of Workers Directive.

Namun, kepentingan antar negara-negara UE sangat berbeda. Secara khusus, Perancis telah mendorong peraturan yang lebih ketat untuk melindungi pekerja lokal dari dumping upah. Negara-negara Eropa Timur mengkritik negara-negara Barat karena ingin menutup pasar tenaga kerja mereka. Pada akhirnya, tidak semua negara mendukung kompromi tersebut, yang diterima oleh mayoritas pada Senin malam, menurut sumber perundingan.

Sebelum perdebatan mengenai arahan penempatan, negara-negara UE mendukung apa yang disebut Pilar Hak Sosial Eropa. Deklarasi tersebut akan ditandatangani pada 17 November pada pertemuan puncak Uni Eropa dengan Kanselir Angela Merkel dan kepala negara serta pemerintahan lainnya di Gothenburg. Dalam tiga bab dan 20 poin, dokumen ini mencantumkan hak-hak sosial masyarakat Eropa, termasuk pendidikan, kesetaraan, kesempatan yang setara, dukungan untuk mendapatkan pekerjaan, upah yang adil, dan tunjangan sosial.

Togel Hongkong