Fotografer Nutlegal / Shutterstock
Generasi milenial sudah mengalami masa-masa sulit: gaji mereka stagnan, mereka kesulitan membeli rumah, dan mereka dikatakan malas.
Namun bukan hanya itu saja: Generasi milenial akan menjadi generasi pertama yang mengalami kondisi kesehatan yang lebih buruk dibandingkan orang tua mereka yang berusia paruh baya, menurut sebuah studi baru dari lembaga think tank US Health Foundation.
Laporan ini menyoroti permasalahan dalam kehidupan kerja, hubungan dan perumahan. Masalah-masalah yang dialami generasi milenial di usia 20-an dan 30-an ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terkena kanker, diabetes, atau gangguan jantung.
Milenial menderita “stres jangka panjang”
Secara umum, trennya adalah “menuju stres jangka panjang, kecemasan, depresi atau kualitas hidup yang lebih rendah,” tulis para ahli. Mereka juga mencatat bahwa generasi Milenial akan menjadi generasi pertama yang berpenghasilan lebih sedikit dibandingkan orang tua mereka.
“Tekanan yang dihadapi generasi muda sangat berbeda dengan generasi sebelumnya,” kata Jo Bibby dari Health Foundation.
Para ahli secara khusus menyebutkan faktor-faktor ekonomi berikut yang menyebabkan tekanan terbesar: pekerjaan tidak tetap, kontrak tanpa jam kerja, setengah pengangguran, dan gig economy. Namun pengaruh jaringan sosial juga menyebabkan stres pribadi; bagaimanapun juga, persahabatan digital harus ditegakkan seperti halnya hak.
Baca Juga: 100 Teratas: Milenial Suka Merek Ini
Dalam survei terhadap 2.000 generasi milenial berusia 22 hingga 26 tahun, hanya 31 persen yang mengatakan mereka bisa memperluas pertemanan atau jaringan. 46 persen mengatakan mereka memiliki dukungan keluarga dan keuangan yang memadai. 49 persen merasa didukung secara emosional oleh keluarga mereka, sementara 80 persen mengatakan mereka berada di bawah tekanan karena ekspektasi yang diberikan kepada mereka di media sosial.
Jaringan keluarga atau persahabatan itu penting
Awal tahun ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kings College London menemukan bahwa generasi milenial yang tidak memiliki keluarga atau jaringan pertemanan dua kali lebih mungkin terkena penyakit mental seperti depresi atau kecemasan dibandingkan dengan generasi milenial yang mempunyai koneksi baik. Selain itu, Kantor Statistik Nasional menyimpulkan bahwa generasi milenial lebih mungkin menderita kesepian kronis dibandingkan kelompok usia lainnya.
Bibby mengatakan kepada The Times bahwa oMeskipun ada perbaikan dalam kesehatan kaum muda, hal ini dapat dirusak oleh “ketidakpastian dan ketidakstabilan hidup”.