Seperti yang ditunjukkan oleh survei, banyak konsumen yang belum mengenal insurtech. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya saluran pemasaran, kata survei tersebut.

Apartemen kebanjiran? Asuransi isi rumah tangga kini juga tersedia di startup insurtech.

Hampir semuanya bisa diasuransikan saat ini: pemain sepak bola Cristiano Ronaldo, misalnya, mengasuransikan kakinya seharga 212 juta euro. Diva pop Mariah Carey menduduki peringkat teratas dalam jumlah asuransi ini – kakinya diasuransikan dengan harga hampir $900 juta.

Selain perusahaan besar, start-up bernama Insurtechs juga telah hadir di pasar asuransi selama beberapa tahun. Beberapa perusahaan fokus pada niche tertentu, seperti Getsurance dengan asuransi kanker. Contoh lainnya adalah asuransi on-demand dengan jangka waktu pendek dan periode pemberitahuan singkat termasuk One Insurance dan Adam Riese. Namun, sebagian besar masyarakat masih belum mengetahui tentang startup asuransi. Hal ini ditunjukkan oleh survei non-representatif yang dilakukan oleh startup Rostock Hepster terhadap 1.017 pengguna online.

Konsumen masih belum yakin

Berdasarkan hasil survei, sepertiga responden mengambil asuransi dari insurtech. Asuransi properti, seperti polis ponsel, kamera atau laptop, sangat populer. Asuransi pertanggung jawaban menempati urutan kedua yang paling banyak dibicarakan, disusul asuransi perjalanan.

Asuransi properti sangat populer di kalangan klien insurtech, seperti yang ditunjukkan oleh studi Hepster.

Namun bagaimana dengan mereka yang bukan klien insurtech? 80 persen dari mereka belum pernah mendengarnya. Sisanya mengetahui keberadaan perusahaan asuransi, namun mereka tidak melihat alasan untuk beralih dari perusahaan asuransi tradisional atau tidak cukup mempercayai perusahaan baru.

Hepster menyimpulkan dari studinya bahwa penawaran startup sebagian besar populer di kalangan klien korporat, namun belum meyakinkan konsumen akhir dalam jangka panjang.

Tanpa lisensi, tanpa anggaran pemasaran

Menurut penulis penelitian, izin dari regulator keuangan Bafin merupakan hambatan utama bagi startup untuk memasuki pasar asuransi. Tanpa izin, mereka tidak dapat bertindak sebagai perusahaan asuransi dan oleh karena itu memerlukan pembawa risiko di belakang mereka. Studi tersebut menyebutkan kurangnya saluran penjualan dan pemasaran sebagai alasan lain mengapa insurtech belum mampu menjangkau konsumen: startup seringkali memiliki anggaran yang kecil untuk mempublikasikan merek mereka, katanya. Namun terutama dalam hal asuransi, kepercayaan konsumen akhir terhadap produk dan perlindungan jika terjadi kerusakan sangatlah penting.

5 startup melawan industri asuransi






lompatan sirip

Foto: Henrik Sorensen/Getty Images

sbobet terpercaya