NASA

Meskipun eksperimen tentang pengaruh tinggal di luar angkasa terhadap tubuh manusia bukanlah hal baru, kita masih belum mengetahui secara pasti bagaimana tinggal di luar angkasa dalam jangka waktu lama akan berdampak pada kesehatan kita.

Untuk mengetahui lebih lanjut, para ilmuwan SpaceX mengirimkan teknologi baru yang disebut “chip jaringan”, yang berisi sel-sel dari organ manusia, ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Chip ini dapat membantu memprediksi efektivitas obat potensial tertentu pada manusia.

sel darah merahstok foto

Slide meniru sel manusia

Dalam satu Siaran pers Badan antariksa Amerika NASA mengatakan bahwa gayaberat mikro dapat menyebabkan perubahan pada sel manusia yang menyerupai percepatan proses penuaan dan penyakit.

Saat para astronot berada di ISS, gayaberat mikro mengubah tubuh mereka. Ini menghambat sistem kekebalan tubuh dan otot, dan tulang mengalami kemunduran.

Setiap chip yang dibawa SpaceX dimaksudkan untuk meniru bagian tubuh manusia yang berbeda. Berbagai macam sel dikirim ke ISS – mulai dari ginjal dan paru-paru hingga tulang dan penghalang darah-otak.

Baca juga: “Ini seperti membangun AS di tengah Atlantik”: Elon Musk mengolok-olok rencana luar angkasa Jeff Bezos.

Sebagai bagian dari tes, cairan yang menyerupai darah dan mungkin mengandung obat atau racun dilewatkan melalui slide.

Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari bagaimana gayaberat mikro dalam beberapa minggu mempengaruhi sel – di Bumi, eksperimen serupa akan memakan waktu berbulan-bulan. Pada akhirnya, hal ini akan memungkinkan para peneliti untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara menjaga kesehatan astronot selama misi luar angkasa yang diperpanjang.

Para peneliti juga yakin bahwa penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang menentukan bagi pengembangan pengobatan medis baru di Bumi.

Telomer
Telomer
NIH

Di bawah pengaruh gayaberat mikro, sel manusia menua lebih cepat

Perubahan sel yang biasanya memakan waktu beberapa bulan di Bumi hanya terjadi dalam beberapa minggu di luar angkasa. Hal ini diduga terkait dengan penutup di ujung kromosom sel kita, yang disebut telomer, yang membantu melindungi DNA kita dari kerusakan.

Baca juga: Internet berkecepatan tinggi dari luar angkasa: Elon Musk mengungkapkan detail baru tentang rencana berani SpaceX.

Seiring bertambahnya usia atau stres, batas ini menyusut. Para ilmuwan percaya bahwa panjang telomer berubah di ruang angkasa – tidak hanya karena penuaan dan penyebab alami, tetapi juga karena faktor stres lainnya, termasuk sinar kosmik dan keadaan tanpa bobot.

SpaceX juga mengirimkan sel-sel ini ke ISS untuk memberi para ilmuwan cara baru agar lebih cepat mempelajari efek obat baru terhadap penyakit.

lagutogel