Pengawasan adalah hal biasa di Tiongkok. Dan di mana-mana. Baik di tempat kerja, di mana perusahaan Tiongkok mengukur emosi dan gelombang otak karyawannya, di ruang publik dengan pengenalan wajah di lampu pejalan kaki, atau di internet dengan sensor besar-besaran yang dilakukan negara dan pemotongan konten. Kakak mengirimkan salamnya.
Dan semua ini bisa segera dikaitkan dengan sistem pemeringkatan kredit sosial di mana warga negara dipantau dan dievaluasi oleh perangkat lunak dan, tergantung pada “perilaku” mereka, mereka bisa memperkirakan keuntungan atau kerugian dalam hal perumahan atau alokasi pekerjaan. Dan karena Anda tidak bisa memulainya cukup dini, siswa sudah diawasi.
Teknologi untuk memantau siswa Tiongkok
Di Tiongkok, penggunaan kamera di ruang kelas bukanlah hal yang aneh. Saat ujian misalnya, guru memastikan tidak ada yang menyontek atau mengecek orang yang duduk di sebelahnya.
Di sebuah sekolah di Hangzhou, pengawasan kini melangkah lebih jauh media Tiongkok melaporkan. Kamera mengenali ekspresi wajah dan kinerja siswa dipantau menggunakan analisis perangkat lunak. Apabila konsentrasi menurun maka harus segera dilakukan tindakan penanggulangan agar siswa tidak lagi terlihat lesu dan lelah.
Diragukan apakah kinerja dapat ditingkatkan dengan cara ini. Kegembiraan, kemarahan, keterkejutan, dan keadaan emosi lainnya tidak selalu dapat diidentifikasi dengan ekspresi wajah.
Guru-guru di Tiongkok juga menjadi sasaran kamera
Namun, para siswa tidak sendirian dalam sorotan kamera. Kinerja guru juga dapat dianalisis dan disimpan menggunakan sistem, yang penting, misalnya dalam evaluasi guru tahunan.
Perhatian siswa juga tergantung pada pelajaran: jika disajikan dengan buruk atau membosankan, pasti akan menyebabkan hilangnya konsentrasi.
//twitter.com/mims/statuses/996755673093292032?ref_src=twsrc%5Etfw
Apa lagi yang bisa dilakukan kamera pengintai di kelas selain pengawasan ujian? SMA di #Hangzhou menggunakan kamera untuk mengidentifikasi ekspresi wajah siswa untuk analisis dan peningkatan kinerja kelas pic.twitter.com/bXolAE7Ev8
Absensi tidak perlu lagi dimasukkan secara manual, karena perangkat lunak ini juga mendukung daftar peserta. Artinya, kamera dapat merekam siapa yang tidak hadir di kelas dan siapa yang rutin hadir.
Dari segi kinerja, sistem Tiongkok bisa bermanfaat, tapi apa dampaknya? Tekanan yang sudah tinggi untuk tampil tentunya tidak berkurang oleh kamera dan evaluasi yang terus menerus.
Kepala Sekolah ingin memperkenalkan pengawasan di semua ruang kelas
Beberapa siswa melihat kamera sebagai motivasi untuk tetap terjaga dan berkonsentrasi di kelas, namun secara keseluruhan, pengawasan di Tiongkok bergerak ke arah yang mengkhawatirkan.
Meskipun terdapat protes di forum online, direktur sekolah ingin tetap menggunakan metode ini pada tahun ajaran mendatang dan melengkapi semua ruang kelas dengan sistem pemantauan.
LIHAT JUGA: Kota-kota di Tiongkok yang mencari kedamaian dan ketenangan membunyikan klakson pengemudi dengan kamera akustik
Ia melihat sistem ini bukan sebagai alat pengawasan dan lebih sebagai semacam asisten guru yang harus mendukung guru sebenarnya untuk memotivasi siswa.