Perusahaan OrgOS yang berbasis di Berlin mengerjakan perangkat lunak untuk manajemen sumber daya manusia. Namun rencana di baliknya lebih besar. Apa sebenarnya yang ada dalam pikiran para produsen?
Bagaimana cara Facebook menemukan karyawan yang baik? Prinsip apa yang digunakan Apple untuk memberikan umpan balik kepada karyawannya? Semua ini harus ada di platform suatu hari nanti OrgOS ditemukan. Perusahaan yang berbasis di Berlin ini saat ini masih dalam tahap beta tertutup, namun rencananya besar: pendiri David Padilla ingin menggunakan perangkat lunaknya untuk mengatur seluruh manajemen perusahaan.
Pada awalnya, startup ini hanya menyediakan layanan untuk bagian sumber daya manusia. Misalnya, OrgOS dapat digunakan untuk merencanakan penerimaan karyawan baru atau liburan. Rekrutmen juga dilakukan menggunakan layanan ini.
Sampai saat ini, banyak perusahaan masih bekerja dengan sistem yang berbeda: terkadang perencanaan liburan dilakukan dengan susah payah menggunakan daftar Excel atau pena dan kertas, misalnya. Sebelum OrgOS, pihak lain sudah mengetahui adanya potensi pencerahan: startup seperti perusahaan Munich Personio atau HeavenHR dari Berlin telah berada di pasar selama sekitar dua tahun dengan konsep serupa. Namun OrgOS ingin membedakan dirinya dari ini – dengan fungsi tambahan. “Topik-topik baru harus ditambahkan sedikit demi sedikit, misalnya sistem umpan balik atau tawaran untuk budaya perusahaan,” kata Padilla dalam wawancara dengan Gründerszene.
Kemudian, antara lain, karyawan harus ditanyai secara berkala tentang suasana hatinya atau memberikan masukan kepada atasannya. “Sangat menarik untuk menghubungkan data dari berbagai area,” kata sang pendiri. Misalnya, umpan balik dapat digunakan untuk melihat seberapa baik kinerja perekrutan Anda – dan seberapa baik kinerja karyawan yang Anda pekerjakan. Namun, untuk mencegah pengawasan, manajer hanya dapat melihat data gabungan karyawan, seperti tim, lokasi, atau departemen.
Kontak yang baik dengan raksasa Amerika Salesforce
Pembuat OrgOS ingin membuka platform tersebut menurut Salesforce, penyedia solusi cloud utama di AS. Misalnya, dengan OrgOs, setiap perusahaan dapat memposting proses orientasinya secara online. “Di masa depan, perusahaan kecil juga bisa memanfaatkan pengalaman Apple atau Google,” harap Padilla.
Untuk mendapatkan peluang di pasar dengan rencana ini, startup perlu tumbuh dengan cepat dan menjadi lebih relevan. OrgOS ingin diluncurkan di Jerman, Swiss, dan Inggris pada awal tahun depan. Pertama-tama, OrgOS, yang saat ini mempekerjakan tujuh orang, menerima uang dari pendiri Wefox Julian Teicke. Pendiri Padilla tidak ingin mengomentari investor lain, namun menurut daftar komersial, manajer Salesforce Sascha Gartenbach juga termasuk di antara pendukungnya.
Hubungan dekat dengan Salesforce sudah ada sejak lama: Teicke dan Padilla pernah berkonsultasi bersama tentang Salesforce empua bangunan. Grup perangkat lunak ini juga berinvestasi di startup asuransi Teicke, Wefox.
Terkait topik asuransi, investor Julian Teicke menilai peluncuran OrgOS harus dilakukan dengan cepat. “Kami membutuhkan tim penjualan yang kuat,” katanya. Uang akan segera dikumpulkan pada putaran pembiayaan berikutnya. Bagaimanapun, persaingannya sangat ketat: Google bekerja menurut laporan media bahkan pada alat perekrutan.