Anak-anak berbicara
Shutterstock/Liderina

Tahun-tahun awal seseorang mempunyai pengaruh besar terhadap kesuksesannya di kemudian hari. Oleh karena itu orang tua sangat mementingkan pendidikan. Anak-anak sekolah dasar sudah belajar bahasa asing dan, selain pelajaran reguler, bersekolah di sekolah musik atau terdaftar di klub olahraga. Bahkan di taman kanak-kanak, transfer ilmu pengetahuan merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.

Namun sebuah penelitian yang mengamati orang-orang mulai dari taman kanak-kanak hingga dewasa muda menunjukkan bahwa bukan keterampilan yang dipelajari anak-anak di kelas, seperti membaca atau menulis, yang memengaruhi kesuksesan mereka di kemudian hari. Sebaliknya, keterampilan emosional dan sosial seorang anak menentukan seberapa besar kemungkinan dia akan belajar atau menjadi penjahat, misalnya.

Daripada membaca dan menulis, keterampilan seperti berbagi, membantu atau mendengarkan sangatlah penting

Studi tersebut dilakukan oleh peneliti dari Penn State dan Duke University di tiga kota dan pedesaan di AS. Dari tahun 1991 hingga 2001, para ilmuwan mengamati lebih dari 750 anak-anak dari usia lima hingga dewasa muda.

“Kami menyelidiki apakah keterampilan sosial pada anak usia dini dapat memprediksi peristiwa kehidupan hingga dua dekade ke depan. Kami menilai peristiwa-peristiwa yang mewakili kesejahteraan pribadi secara umum dan juga memeriksa bidang pendidikan, pekerjaan, kejahatan, penggunaan narkoba, dan kesehatan mental,” jelas penulis penelitian, diterbitkan dalam jurnal ilmiah “American Journal of Public Health” telah diterbitkan.

Data dikumpulkan dengan menggunakan berbagai sumber informasi. Para peneliti mensurvei guru taman kanak-kanak tentang keterampilan sosial dan emosional anak usia lima tahun dan meminta guru menilai keterampilan seperti berbagi, membantu, mendengarkan, dan memecahkan masalah. Penulis penelitian juga mengevaluasi laporan diri dan catatan publik subjek.

Untuk menentukan hubungan antara keterampilan emosional atau sosial dan masa depan anak-anak, para ilmuwan memberikan poin kepada anak-anak untuk setiap tingkat keterampilan. Semakin banyak anak yang berbagi, mendengarkan, atau membantu orang lain, semakin banyak poin yang didapat anak tersebut.

Keterampilan sosial mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan anak di masa depan

“Kami menemukan hubungan yang signifikan secara statistik antara keterampilan sosial-emosional yang diukur di taman kanak-kanak dan hasil utama bagi orang dewasa muda di berbagai bidang pendidikan, pekerjaan, aktivitas kriminal, penggunaan narkoba, dan kesehatan mental,” tulis para penulis.

Dengan setiap tambahan poin yang diterima anak-anak taman kanak-kanak, kemungkinan memperoleh gelar sarjana di kemudian hari menjadi dua kali lipat. Peluang untuk memiliki pekerjaan penuh waktu pada usia 25 tahun juga meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah poin.

Namun penelitian tersebut tidak hanya menunjukkan dampak positif dari keterampilan sosial yang tinggi di usia muda. Semakin jelas pula bahwa keterampilan sosial dan emosional yang buruk tidak hanya mengurangi peluang keberhasilan, namun juga meningkatkan kemungkinan terjadinya kejahatan dan penyalahgunaan narkoba. Anak usia lima tahun yang mengalami kesulitan bekerja dengan orang lain atau menyelesaikan konflik di taman kanak-kanak mempunyai masalah di sekolah serta masalah hukum di masa dewasa.

Menurut penelitian tersebut, dengan berkurangnya poin keterampilan sosial di taman kanak-kanak, kemungkinan ditangkap di usia dewasa muda meningkat sebesar 67 persen di antara para subjek. Selain itu, berkurangnya satu poin berarti risiko penyalahgunaan alkohol 52 persen lebih tinggi.

Mempromosikan keterampilan emosional atau sosial

Oleh karena itu, hasilnya tidak hanya sangat relevan bagi orang tua, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Ada kabar gembira bagi setiap orang yang anaknya sudah terlalu besar untuk masuk TK, karena di usia sekolah pun belum terlambat untuk melatih keterampilan emosional atau sosial agar berdampak positif di masa depan.

Para penulis lebih lanjut menekankan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian dalam bidang ini: “Penyelidikan lebih lanjut mengenai keterampilan sosial-emosional di taman kanak-kanak mungkin berguna dalam menentukan apakah anak-anak berisiko mengalami defisit dalam keterampilan non-kognitif di kemudian hari, dll. yang membutuhkan dukungan awal.”

Togel Sydney