Ada suatu masa dalam sejarah alam semesta yang memiliki nama mistis: para peneliti menyebutnya Abad Kegelapan. Ini mengacu pada waktu sebelum penciptaan alam semesta. Sebenarnya saat dimana tidak ada apa-apa.
Para kosmolog masih bertanya-tanya kapan zaman kegelapan ini berakhir. Itu masih menjadi misteri hingga hari ini. Hal ini disebabkan karena jarak waktu yang sangat jauh antara saat ini dan “tidak ada” di luar angkasa sangat sulit untuk diteliti.
Yang pasti sejauh ini adalah sebelum ruang angkasa terbentuk, atmosfer sebagian besar terdiri dari hidrogen netral, tanpa galaksi, bintang, dan planet. Tapi kapan bintang pertama lahir?
Sinyal dari awal mula alam semesta
Kami setidaknya telah mengambil satu langkah lebih jauh dalam menjawab pertanyaan ini. Para astronom baru-baru ini sebuah penelitian yang sensasional diterbitkan dalam jurnal ilmiah “Nature”. Para peneliti menemukan sinyal yang dikirim oleh protobintang.
Astronom Amerika Judd Bowman dan timnya mengklaim mampu menggunakan sinyal radio baru untuk mengetahui waktu kelahiran bintang pertama hingga 180 juta tahun setelah Big Bang. “Ini pertama kalinya kita melihat sinyal dari masa awal ini di alam semesta, selain Big Bang,” Bowman berkata menurut Alam.
Bowmann bergabung dengan sejumlah ilmuwan yang baru-baru ini memperoleh wawasan baru mengenai Abad Kegelapan. Dengan menggunakan teleskop luar angkasa, beberapa rekannya mampu mendeteksi galaksi yang berjarak 13,4 miliar tahun cahaya pada tahun 2016. Jarang sekali jarak seperti itu dapat dijembatani dengan standar teknis saat ini.
Instrumen canggih menerima sinyal dari luar angkasa
Pengukuran dilakukan di Observatorium Radio-Astronomi Murchison di gurun Australia Barat menggunakan apa yang disebut spektrometer radio. Pengukuran kekuatan radiasi latar kosmik bergantung pada frekuensi.
Antena menangkap gelombang dan memperkuat sinyal. Sebuah metode yang sangat akurat menurut “Spiegel Daring” mendeteksi perubahan kecil. Meskipun penelitian ini membenarkan kecurigaan para ilmuwan, penelitian ini menunjukkan wawasan baru mengenai “Zaman Kegelapan”.
Astronom terkemuka dari Universitas Harvard seperti Lincoln Greenhill sudah menyatakan hasil ini sebagai sebuah tonggak sejarah. Kosmolog Rennan Barkana dari Universitas Tel Aviv juga melakukan penelitian tentang tahap awal alam semesta dan terkesan dengan hasil yang diperoleh rekan-rekannya dari Amerika.
Kekuatan sinyal menunjukkan bahwa terdapat lebih banyak radiasi selama penciptaan kosmos daripada yang diperkirakan sebelumnya atau bahwa gas tersebut jauh lebih dingin dari yang diperkirakan, katanya kepada Nature. Keduanya “sangat aneh dan tidak terduga”.