shutterstock_1433790464
stok foto

Konflik perdagangan internasional dan perlambatan ekonomi global memperlambat perekonomian Jerman yang berorientasi ekspor pada kuartal kedua. Produk domestik bruto (PDB) menyusut 0,1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, seperti yang diumumkan Kantor Statistik Federal di Wiesbaden pada hari Rabu berdasarkan data awal. Pada awal tahun, perekonomian terbesar di Eropa ini tumbuh sebesar 0,4 persen.

Menurut informasi, perkembangannya terhambat oleh perdagangan luar negeri. Ekspor barang dan jasa turun lebih tajam dibandingkan impor dibandingkan triwulan sebelumnya. Sebaliknya, belanja konsumen swasta meningkat dan perusahaan berinvestasi lebih banyak. Namun, setelah kenaikan yang kuat di awal tahun, investasi konstruksi turun karena musim dingin yang relatif sejuk.

Perselisihan perdagangan AS-Tiongkok membebani industri Jerman

Yang terpenting, kesediaan konsumen untuk membeli mendukung perekonomian terbesar di Eropa. Mengingat tingkat pengangguran yang rendah, masyarakat mempunyai keinginan untuk berbelanja. Selain itu, tabungan hampir tidak menghasilkan apa-apa lagi karena rendahnya suku bunga. Namun belakangan ini, konsumen menjadi lebih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya, menurut peneliti konsumen GfK. Laporan mengenai pengurangan staf dan penerapan pekerjaan jangka pendek telah meningkatkan kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan, kata pakar iklim konsumen GfK, Rolf Bürkl, baru-baru ini.

Perlambatan ekonomi global, ketidakpastian seputar konflik perdagangan antara AS dan Tiongkok, serta Brexit yang tidak dapat disangkal memberikan tekanan pada industri Jerman. Selain itu, terjadi perubahan struktural dalam industri otomotif akibat elektromobilitas.

“Perekonomian berada di ambang kehancuran”

Menurut para ekonom, pemulihan ekonomi yang diharapkan pada kuartal ketiga semakin dipertanyakan setelah data yang lemah belakangan ini. “Perekonomian Jerman berada di ambang kehancuran,” kata Sebastian Dullien, direktur ilmiah Institut Penelitian Makroekonomi dan Ekonomi di serikat pekerja Hans Böckler Foundation. Peluang pemulihan ekonomi dan khususnya industri secara cepat pada paruh kedua tahun ini telah menurun secara signifikan.

Namun, Kanselir Angela Merkel saat ini memandang tidak perlunya paket stimulus ekonomi. Perekonomian sedang memasuki “fase sulit”, kata politisi CDU pada hari Selasa di forum pembaca di “Ostsee-Zeitung”. Namun, Merkel memperingatkan agar tidak menjelek-jelekkan situasi ekonomi. “Kami akan bertindak sesuai situasi.” Pemerintah federal baru-baru ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,5 persen untuk tahun ini secara keseluruhan. Tahun lalu, produk domestik bruto naik total 1,4 persen.

Data SDY