Investor teknologi tersebut menuduh Google terlalu dekat dengan China. Itulah sebabnya dia kini meminta FBI dan CIA untuk memulai penyelidikan terhadap perusahaan tersebut.
Miliarder teknologi dan investor Peter Thiel memiliki FBI dan CIA menurut laporan media diminta untuk menyelidiki Google. Dinas rahasia AS perlu mencari tahu apakah Google bekerja sama dengan dinas rahasia Tiongkok. Dianggap kontroversial, Thiel adalah salah satu pendukung Trump paling terkenal di dunia teknologi AS. Pengusaha ini juga merupakan anggota dewan di Facebook, yang bisa dibilang merupakan pesaing terbesar perusahaan mesin pencari tersebut.
Menurut portal Axios Kemarin, Minggu, pada Konferensi Konservatisme Nasional di Washington, penduduk asli Frankfurt menyebutkan tiga pertanyaan yang, menurut pendapatnya, harus ditanyakan oleh dinas rahasia Amerika kepada Google.
Di satu sisi, pihak berwenang harus mengklarifikasi berapa banyak dinas rahasia asing yang telah menyusup ke proyek AI Google di Manhattan dan, di sisi lain, apakah manajemen Google sendiri telah disusupi oleh dinas rahasia Tiongkok. Menurut Thiel, perusahaan tersebut juga harus ditanya apakah mereka sudah merasa begitu disusupi sehingga lebih memilih bekerja sama dengan militer Tiongkok daripada militer AS.
Dengan pertanyaan terakhir, pendiri Palantir mungkin merujuk pada proyek Google Dragonfly yang kontroversial. Tahun lalu, perusahaan ini mendapat banyak kritik karena rencananya mengembangkan mesin pencari yang disensor untuk pasar Tiongkok. Menurut informasinya sendiri, perusahaan teknologi tersebut kini telah berhenti mengerjakannya. Juga tahun lalu, Google memutuskan untuk tidak bekerja sama lebih lanjut dengan Departemen Pertahanan AS dalam proyek drone Maven.
Baca juga
Selain pertanyaan, Thiel juga memberikan tips bagaimana menangani perusahaan teknologi: Google tidak boleh dianggap enteng dalam survei ini.