Dari ladang hingga ke piring, banyak makanan yang berakhir di tempat sampah jika tidak diperlukan. Sayuran yang bengkok disortir oleh petani, daging hewan hanya dimanfaatkan sebagian dan dihasilkan surplus yang tidak dapat dijual. Menurut Pusat Nutrisi Federal, 12 juta ton sampah makanan dihasilkan setiap tahun di Jerman saja. Hampir separuhnya terjadi di bidang produksi, pemrosesan, serta perdagangan besar dan eceran. FAZ melaporkan saudara Gabriel dan Gonzalo Úrculo dari Valencia, yang mengembangkan konsep berkelanjutan untuk mengatasi banyak masalah dalam produksi pangan: pertanian massal.
Bagaimana pertanian massal ditemukan
Kedua petani tersebut mewarisi kebun jeruk milik kakek mereka sepuluh tahun lalu. Mereka segera menyadari bahwa budidaya tradisional dengan harga produsen yang rendah hampir tidak menguntungkan. Upah yang adil dan pertanian organik tidak dapat diterapkan dengan cara ini. Hal ini memunculkan ide untuk menawarkan sponsorship untuk pohon jeruk mereka; Sponsor harus menerima imbalan berupa jeruk. Perusahaan “crowd farming” lahir. Dengan pendekatan ini, Gabriel dan Gonzalo Úrculo mampu membangun rantai pasokan mereka sendiri yang jauh lebih pendek – tanpa perantara.
Keduanya terutama mencari pelanggan secara online. 80 persen pelanggan mereka adalah orang Jerman. Untuk mengadopsi pohon jeruk Anda membayar 80 euro di tahun pertama dan 60 euro di tahun kedua. Untuk melakukan ini, Anda perlu mengirimkan sekitar 80 kilogram jeruk ke rumah Anda. Jika jeruk berlebih, pelanggan juga dapat memesan kotak satuan; Jeruk yang rusak direbus untuk dijadikan selai. Seharusnya tidak ada pemborosan.
Bagaimana cara kerja pertanian massal dengan hewan
Konsep perusahaan – kontak langsung antara produsen dan konsumen – telah menemukan banyak peniru. Hal ini juga bisa dilakukan misalnya sapi atau ayam mengadopsi pertanian di Jerman. Hal ini dimungkinkan, misalnya, di “Hof Stock” di Sprokhövel (NRW). Pelanggan memilih hewan favorit dari sekawanan ayam dan menerima sekitar 300 telur per tahun seharga 158 euro. Namun, Anda harus mengambilnya sendiri. Selain itu, menjelang akhir masa hidup ayam tersebut, para sponsor juga dapat membeli hewannya sebagai ayam tabur – dengan biaya pemotongan.
Hal serupa terjadi di perusahaan susu organik Andechser, di mana Anda mendapatkan sponsor sapi sebesar 100 euro per tahun. Sponsor kemudian menerima profil dengan foto sapi tersebut, informasi rutin tentang sapi mereka dan dua bungkus produk susu organik. Anda juga dapat mengunjungi sapi-sapi yang disponsori. Tidak ada tawaran penyembelihan, tapi peternakan lain juga menawarkannya.
Baik itu jeruk atau ayam, konsep sponsorship membantu petani membuat rencana yang lebih baik. Mereka mengetahui berapa banyak pohon yang harus mereka tanam atau berapa banyak hewan yang harus mereka pelihara, sehingga mereka dapat mengambil tindakan untuk mengatasi kelebihan produksi. Hasilnya: semakin sedikit makanan yang dibuang ke tempat sampah.