Erdogan (kiri) dan Putin menyetujui gencatan senjata di wilayah Idlib. Tampaknya juga bertahan lama.
Reuters

  • Rusia dan Turki mendukung pihak yang berbeda dalam perang Suriah. Presiden Erdogan dan Putin kini telah menyetujui gencatan senjata.
  • Tampaknya ini akan bertahan setelah pertempuran sengit akhir-akhir ini.

Gencatan senjata resmi berlaku pada tengah malam (waktu setempat) di kubu pemberontak Suriah di Idlib. Segera setelah itu, terjadi ketenangan yang mencekam di daerah tempat terjadinya pertempuran, lapor para aktivis dan aktivis hak asasi manusia. Sesaat sebelumnya, semua pihak yang berkonflik telah memberikan tekanan pada lawannya masing-masing dengan serangan udara dan serangan artileri terakhir.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyetujui gencatan senjata baru di Idlib di Moskow pada hari Kamis. Rusia adalah kekuatan pelindung pemerintah Suriah dalam perang saudara. Turki mendukung pemberontak di wilayah tersebut, termasuk kelompok Islam.

Menteri Luar Negeri Federal Heiko Maas (SPD) menyambut baik gencatan senjata tersebut dan menggambarkannya sebagai hal yang “terlambat” dalam sebuah wawancara dengan Deutschlandfunk.

Para menteri luar negeri UE berdiskusi di Zagreb

Berdasarkan perjanjian tersebut, Rusia dan Turki ingin bersama-sama menjamin kepatuhan terhadap gencatan senjata. Selain itu, patroli gabungan direncanakan mulai 15 Maret. Selain itu, koridor keamanan akan dibangun di sepanjang jalan penting M4.

Sebenarnya sudah ada gencatan senjata di Idlib. Namun pasukan pemerintah yang didukung Rusia baru-baru ini bergerak maju ke benteng terakhir pemberontak. Pada saat yang sama, penderitaan masyarakat di Idlib semakin memburuk. Menurut PBB, hampir 950.000 dari tiga juta penduduk di kawasan ini masih dalam pelarian. Pertemuan tingkat menteri juga akan fokus pada bagaimana bantuan kemanusiaan dapat dijamin bagi masyarakat.

Para menteri luar negeri Uni Eropa akan bertemu di Zagreb pada hari Jumat untuk membahas situasi di Suriah. Pertemuan tersebut juga membahas situasi di perbatasan Turki-Yunani. Ribuan pengungsi berusaha untuk sampai ke Uni Eropa. Polisi Yunani sering mencegah hal ini dengan gas air mata dan barikade.

Data Sydney