Para peneliti di Universitas Bonn, bekerja sama dengan Universitas Moskow, telah menemukan benda langit yang sangat langka: dua bintang mati yang bergabung menjadi satu dan hidup kembali.
Secara resmi, ini adalah perpaduan dua katai putih. Para astronom memperkirakan penggabungan ini akan berakhir dengan ledakan dalam waktu dekat.
Penemuan bintang oleh para astronom sangatlah jarang
Katai putih adalah bintang yang sangat tua dengan luminositas rendah. Mereka tidak mengandung hidrogen atau helium di dalamnya, karena akan habis seiring berjalannya waktu, menyebabkan kepunahan dan pendinginan bintang induknya. Atau dengan kata lain: Pertama, sebuah bintang membakar hidrogen, dan ketika habis, ia membakar helium. Dan ketika helium habis, bintang tidak dapat menyalakan unsur-unsur yang lebih berat.
Penemuan para astronom kemungkinan besar merupakan penggabungan dua katai putih yang mengorbit satu sama lain selama beberapa miliar tahun, menghasilkan gelombang gravitasi, kehilangan energi seiring waktu, semakin dekat satu sama lain, dan akhirnya bergabung menjadi satu kesatuan.
J005311, demikian para peneliti menamai penemuan langka itu, ditemukan 10.000 tahun cahaya dari Bumi. Dikatakan bahwa terdapat kurang dari enam benda langit ini di seluruh Bima Sakti.
Para astronom di Universitas Moskow menemukan nebula gas dalam gambar Wide-Field Independent Survey Explorer (WISE), yang di tengahnya terlihat bintang terang – 40.000 kali lebih terang dari Matahari –. Nebula tersebut hampir hanya memancarkan radiasi infra merah dan tidak ada cahaya yang terdeteksi, yang mengindikasikan sesuatu yang istimewa.
Setelah penemuan mereka, para peneliti di Bonn menganalisis spektrum radiasi yang dipancarkan nebula dan bintang. Mereka menemukan bahwa benda langit tersebut memiliki sifat kimia seperti katai putih.
Akan terjadi ledakan supernova yang dahsyat
Bintang-bintang, yang telah mati satu per satu, menjadi cukup kuat akibat fusi secara keseluruhan untuk membakar unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium. Jadi api bintang berkobar lagi.
Selain bersinar jauh lebih terang dibandingkan bintang katai putih, J005311 memiliki angin bintang yang sangat kuat. Angin bintang berasal dari permukaan bintang dan merupakan aliran materi yang terus menerus. Kecepatan ini ditemukan terutama pada bintang muda dan tua dan biasanya berkecepatan beberapa ribu kilometer per detik (16.000 km/s untuk J005311), sehingga kehilangan massanya relatif besar.
Sayangnya, kehidupan bersama bintang-bintang yang tumbuh bersama akan berakhir secara tiba-tiba, karena hanya dalam beberapa ribu tahun J005311 akan runtuh karena gravitasinya sendiri dan menghilang dari tempat kejadian dalam ledakan supernova.
Para astronom mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal ilmiah “Bumi”.