Bos Audi Bram Schot di Ingolstadt, 14 Maret 2019.
CHRISTOF STACHE/AFP/Getty Images

Masa depan Audi harusnya berbasis listrik. Pabrikan mobil ingin memperkenalkan lebih banyak mobil listrik secara signifikan di tahun-tahun mendatang dan dengan demikian menyalip para pesaingnya Daimler dan BMW. Tujuannya: pada tahun 2025, lebih dari 30 model dengan penggerak listrik harus ditawarkan, termasuk 20 mobil murni bertenaga baterai. Meski kritik terhadap kendaraan off-road semakin meningkat di pusat kota, Audi ingin tetap bertahan di segmen tersebut. “Pasar menginginkan SUV di mana pun di dunia,” kata bos Audi pada Kamis dalam sebuah wawancara dengan Frankfurter Allgemeine Zeitung.

Beberapa produsen mobil kini mulai mengambil langkah menuju model elektrifikasi. Audi, Mercedes-Benz dan Volkswagen memiliki mobil listrik mereka mencapai tonggak penting dalam beberapa minggu terakhir. Pengiriman SUV Audi Etron telah dimulai, sementara pre-order dan produksi telah dimulai untuk sedan ID.3 Volkswagen dan SUV EQC Mercedes-Benz.

Audi menggerakkan elektromobilitas: 20 mobil listrik direncanakan pada tahun 2025

Pangsa kendaraan listrik dalam penjualan dunia harus mencapai 40 persen, Audi mengumumkan pada hari Kamis pada rapat umum tahunan di Neckarsulm, Baden-Württemberg. Pada saat yang sama, Audi ingin menjadi teladan dalam hal perlindungan iklim, yang menurut manajemen menjadi semakin penting sebagai nilai jual bagi pelanggan. Semua lokasi produksi harus netral CO2 pada tahun 2025.

Investasi besar dalam mobilitas listrik, digitalisasi, dan pengemudian yang sangat otomatis harus dibiayai dengan tabungan, namun juga dengan pangsa bisnis yang lebih besar di segmen premium atas, sehingga Anda dapat memperoleh penghasilan lebih banyak. Dari target peningkatan pendapatan sebesar 15 miliar euro pada tahun 2022, dua pertiganya akan berasal dari pengurangan biaya dan sepertiganya dari peningkatan penjualan.

Pada saat yang sama, Audi ingin mengurangi jumlah model dan varian yang berkontribusi terhadap kesulitan perusahaan yang berbasis di Ingolstadt dalam beralih ke pedoman emisi WLTP yang baru. “Sebagai sebuah perusahaan, kami telah terlalu banyak berdansa di pesta pernikahan selama bertahun-tahun,” kata bos Audi Bram Schot kepada pemegang saham, menurut naskah pidatonya. Fokus juga mencakup kelalaian. Mobil sport Audi TT misalnya, tidak akan punya penerus. Schot pun mempertanyakan mobil super sport Audi R8. Audi berencana menjalin kemitraan dengan perusahaan rental mobil Sixt.

jsh/reuters

Sidney prize