Donald Trump
Gambar Getty

Tindakan Donald Trump tidak selalu bisa dimengerti. Presiden Amerika berulang kali menjadi berita utama dengan tesis dan pernyataan yang meragukan. Banyak anggota Kongres AS kini curiga bahwa hal itu mungkin ada hubungannya dengan kondisi mental Trump.

Laut “Politik“Anggota Kongres harus menghubungi psikiater terkenal Bandy Lee meminta komentar mengenai kondisi mental Trump. Lee, yang bekerja di Universitas Yale di Connecticut, sebelumnya menerbitkan buku berjudul “Kasus Berbahaya Donald Trump“dari sini. Di dalamnya, 27 psikiater dan ahli mengomentari kesehatan Trump.

“Trump akan goyah”

Pada tanggal 5 dan 6 Desember tahun lalu, Bandy Lee dipanggil ke Capitol untuk mengomentari kesehatan Trump, tulis Politico. Pembicaraan tersebut dilakukan dengan sekelompok anggota parlemen Gedung Putih yang meragukan kesehatan Trump termasuk Demokrat dan satu Partai Republik. Sejak itu, Lee yakin: “Trump akan goyah dan kita sudah melihat tanda-tanda pertamanya.”

Ada kekhawatiran khusus setelah tweet Trump baru-baru ini tentang diktator Korea Utara Kim Jong-un: “Tombol nuklir saya jauh lebih besar daripada tombol nuklirnya.” Lee dan psikolog lainnya mengatakan: “Sebagai pakar kesehatan, kami sangat prihatin dengan gangguan psikologis Trump. Mereka menyerukan tindakan segera untuk diambil.” Menurut Politico, pernyataan tersebut rupanya ditandatangani oleh lebih dari 100 ahli.

Richard Painter, yang bekerja sebagai pengacara Gedung Putih pada masa kepresidenan George W. Bush, juga mengkritik tweet Trump: “Tweet ini saja sudah menjadi alasan untuk memecatnya. Orang ini seharusnya tidak mempunyai bom nuklir.”

Proses pemakzulan Trump kemungkinan besar akan gagal

Meskipun semakin banyak suara yang menyerukan agar Trump dicopot dari jabatannya lebih awal, prosesnya rumit. Sidang pemakzulan memerlukan dua pertiga mayoritas di Senat. Menurut undang-undang AS, seorang presiden dapat diberhentikan dari jabatannya jika dia tidak lagi sehat secara mental atau fisik untuk memimpin pemerintahan.

Namun, baik wakil presiden maupun separuh anggota kabinet harus memberikan persetujuannya. Banyak pakar hukum juga mengkritik pernyataan mengenai kondisi mental Trump: “Jika kita tidak menyukai seseorang, kita harus memulai kampanye melawan mereka dan tidak mulai menuduh mereka menderita penyakit mental. Itu berbahaya,” kata Alan Dershowitzmantan profesor Harvard Law School, mengatakan kepada Politico.

Data Sydney