lubang hitam
REDPIXEL.PL/Shutterstock

Para ilmuwan telah menduga selama beberapa dekade bahwa lubang hitam di pusat galaksi memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Meskipun hubungan ini sangat penting dalam pembentukan bintang di sebuah galaksi, para peneliti baru-baru ini menemukan bukti adanya korelasi ini.

Menurut sebuah studi baru yang sekarang diterbitkan di jurnal “Bumi” muncul, ada hubungan antara keberadaan bintang di galaksi dengan lubang hitam: Massa pusat lubang hitam dan galaksi di sekitarnya tampak sebanding satu sama lain. Semakin masif lubang hitam, semakin banyak pula bintang yang dimiliki galaksi.

“Galaksi dengan jumlah bintang yang sama dan ukuran lubang hitam yang berbeda tidak terbentuk dengan kecepatan yang sama,” tulis penulis studi Ignacio Martín-Navarro dari University of California di Santa Cruz dalam salah satu artikelnya. Penyataan. “Pembentukan bintang membutuhkan waktu lebih lama di galaksi yang memiliki lubang hitam lebih kecil di pusatnya.”

Alam semesta bisa saja berasal dari lubang hitam di alam semesta sebelumnya

Setiap galaksi masif di alam semesta – termasuk Bima Sakti kita – memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya yang berisi jutaan massa matahari. Meski objek misterius itu sendiri tetap tidak terlihat, gravitasinya menentukan pergerakan bintang di galaksi. Di beberapa galaksi, lubang hitam juga secara aktif menelan materi dan, sebagai inti galaksi yang aktif, menghasilkan radiasi dan aliran partikel yang kuat.

Lubang hitam masih menjadi misteri besar yang terus dipecahkan oleh banyak astronom dan fisikawan. Beberapa ilmuwan bahkan percaya bahwa seluruh alam semesta tercipta di dalam lubang hitam dari alam semesta sebelumnya. Teori pantulan besar sudah berumur lebih dari satu abad. Big Bang diyakini merupakan akibat dari runtuhnya alam semesta sebelumnya.

Baru-baru ini seorang fisikawan dari Brazil menerbitkannya Belajardi mana ia ingin menggunakan perhitungan matematis lubang hitam untuk membuktikan bahwa alam semesta kita tidak berasal dari big bang seperti yang diduga.

Kontribusi lain untuk memecahkan teka-teki

Studi baru dari California kini membantu para ilmuwan membuat simulasi yang lebih realistis dan mempelajari lebih lanjut tentang lubang misterius dan pembentukan alam semesta. “Kami memasukkan masukan seperti itu ke dalam model kami tanpa benar-benar mengetahui apa yang akan terjadi,” tulis Jean Brodie, penulis lainnya. “Sampai saat ini, bukti langsung mengenai ko-evolusi lubang hitam supermasif dan galaksi-galaksinya masih kurang.”

LIHAT JUGA: “Teori Berani Tentang Lubang Hitam Mungkin Membuktikan Tidak Ada Big Bang”

Untuk studi mereka, para astronom kini menganalisis spektrum cahaya bintang-bintang di 74 galaksi di kosmos terdekat, yang diketahui massa lubang hitam pusatnya. Dengan bantuan spektrum, mereka dapat merekonstruksi berapa umur bintang-bintang dan bagaimana pembentukan bintang terjadi di galaksi-galaksi tersebut.

Para ilmuwan sekarang akan memasukkan temuan baru ke dalam simulasi mereka dan terus meneliti sejarah pembentukan galaksi. Karena masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Pengeluaran Sidney