Kamis lalu, Donald Trump memberlakukan tarif baru terhadap impor aluminium dan baja. Tarif aluminium kini sepuluh persen, bahkan baja naik menjadi 25 persen.
Kini terdapat kekhawatiran di Jerman bahwa tarif yang lebih tinggi mungkin juga akan dikenakan pada impor mobil. Banyak ahli telah memperingatkan terhadap perang dagang sejak tarif baru pertama kali diumumkan.
Tarif telah memicu perang dagang
Sudah terjadi perang dagang pada abad terakhir yang disebabkan oleh kenaikan tarif oleh Amerika. Lebih khusus lagi, hal ini disebabkan oleh Undang-Undang Tarif Smoot-Hawley pada tahun 1930. Presiden AS saat itu Herbert Hoover menaikkan sekitar 900 tarif impor melalui perjanjian ini.
Mitra dagang menanggapi Smoot-Hawley dengan kenaikan tarif serupa. Misalnya, Kanada memutuskan untuk menaikkan pajak atas barang-barang Amerika, sekaligus mengurangi pajak atas barang-barang Inggris. Oleh karena itu, mulai saat ini, barang yang sama tentu saja lebih disukai diimpor dari Inggris Raya daripada dari negara tetangga di selatan.
Perang dagang memperburuk Depresi Besar
Meskipun perang dagang tidak menyebabkan Depresi Besar pada tahun 1930-an (lihat perubahan pada grafik), namun perang dagang justru memperparah depresi tersebut. Kinerja perekonomian Amerika Serikat lebih menderita akibat kombinasi kedua perkembangan ekonomi tersebut dibandingkan jika masing-masing komponen mengalami dampak tersendiri.
Kerugian lebih lanjut bagi AS akibat Smoot-Hawley tidak hanya disebabkan oleh reaksi balik yang menantang dari mitra dagangnya, namun juga dari melemahnya kinerja ekspor mereka. Siapa pun yang mengekspor lebih sedikit tidak akan dapat mengimpor sebanyak sebelumnya. Seperti yang dilaporkan dunia, Impor barang-barang Jerman dari Amerika turun sebesar $181 juta sejak tahun 1929, ketika diskusi tentang inovasi dimulai, hingga tahun 1932. Karena Jerman mempunyai lebih sedikit uang yang tersisa untuk membeli barang-barang dari Amerika, ekspor Amerika ke Jerman semakin turun – sebesar $277 juta.
Situasi serupa saat ini
Saat itu, Smoot-Hawley telah dikritik bahkan sebelum diperkenalkan. Tahun ini nampaknya serupa, karena kenaikan tarif Trump telah mendapat protes sebelumnya, bahkan dari kubu politiknya sendiri.
Situasi awal perekonomian global saat ini terlihat tidak stabil. Selain itu, Ketua Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Roberto Azevyaya, perang dagang bisa saja terjadi kapan saja. Dan langkah pertama ke arah ini telah diambil: Setelah tindakan pertama, pemberlakuan tarif, UE mengumumkan tanggapan pertamanya dalam bentuk tindakan pembalasan. Belum ada kepastian apakah UE, selain Meksiko dan Kanada, juga akan dikecualikan dari perubahan ini pada saat tarif baru berlaku.