Pengemudi truk yang menabrak kerumunan di Nice telah diidentifikasi oleh polisi Prancis.
Pihak berwenang telah merilis satu nama: Mohamed Lahouaiej Bouhlel.
Dia ditembak oleh petugas polisi dan dokumen identitasnya ditemukan di dalam truk.
Penyerang menembaki kerumunan orang yang merayakan dan mengarahkan kendaraannya langsung ke arah mereka. Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 84 orang dan melukai ratusan lainnya.
Tetangga menggambarkan dia sebagai seorang penyendiri
Harian Prancis “Nice Matin” melaporkan bahwa orang-orang yang dekat dengan Bouhlel saat ini sedang diperiksa oleh polisi.
Menurut polisi, Mohamed Lahouaiej Bouhlel lahir pada tahun 1985 dan berasal dari Tunisia.
Para tetangga menggambarkan dia sebagai orang yang penyendiri dan pendiam, lapor AFP. Sebagian besar penghuni gedung mengatakan mereka belum pernah berbicara dengannya.
Hanya satu tetangga yang memperhatikan Bouhlel secara negatif; wanita itu menggambarkannya sebagai “pria menarik yang terlalu sering memandangi kedua putriku”.
Penyerangnya diketahui polisi
Bouhlel tinggal di Nice dan sudah diketahui polisi karena kejahatan ringan. Namun, dia tidak berada di bawah pengawasan otoritas Perancis dan tidak terdaftar sebagai ancaman potensial.
Apartemennya digeledah polisi pada Jumat pagi. Dia tidak hanya membawa pistol 7,65 mm, yang dia gunakan untuk menembak petugas polisi dan orang yang lewat. Truknya juga dipenuhi bahan peledak. Menurut laporan, Bouhlel menyewa kendaraan tersebut dua hari sebelum penyerangan Harian Perancis “Le Figaro” dilaporkan.
Sejauh ini, belum ada kelompok yang secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas aksi teroris tersebut.
Spekulasi mengenai lubang peluru
Sementara itu, pengguna media sosial bertanya-tanya mengenai lokasi lubang peluru di truk tersebut. Mereka telah menjadi titik tolak berbagai teori konspirasi. “Apakah ada penumpang?” tanya pengguna di kolom komentar.
A Video baku tembak terakhir Namun, antara polisi dan pembunuh terlihat jelas alasannya: petugas mendekati truk yang tidak bergerak dari sisi kanan untuk berlindung. Hanya setelah tembakan berulang-ulang barulah mereka berhenti menembak. Agaknya untuk memeriksa apakah pelakunya sudah mati.