Ada “kemungkinan besar” bahwa Rusia berada di balik serangan itu, kata kanselir Angela MerkelPresiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Presiden AS Donald Trump Kamis dalam pernyataan bersama. Ini merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Inggris. “Tindakan tersebut jelas melanggar ketentuan Konvensi Senjata Kimia dan hukum internasional. Ini mengancam keselamatan kita semua.”
Rusia mengancam akan membalas. Kantor berita RIA mengutip Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov yang mengatakan bahwa orang-orang tersebut akan diusir dari negaranya “segera”. Pada saat yang sama, ia menepis tuduhan bahwa Rusia bersalah dan menyebutnya “benar-benar palsu”. Namun, keempat negara tersebut menyatakan bahwa agen saraf yang digunakan di Salisbury adalah jenis yang “dikembangkan oleh Rusia”. “Kami menyerukan Rusia untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai anggota Dewan Keamanan PBB untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.”
London merencanakan langkah lebih lanjut
Berikutnya adalah orang-orang kaya Rusia di Inggris yang memiliki hubungan dengan presiden Vladimir Putin menjadi fokus. Pihak berwenang dapat meminta informasi dari orang-orang tersebut tentang asal usul aset mereka, kata Menteri Luar Negeri Boris Johnson di televisi BBC. Jika perlu, mereka kemudian akan dimintai pertanggungjawaban atas korupsi. Berdasarkan informasi sebelumnya, kontrol perbatasan yang lebih ketat dan pembekuan aset juga mungkin terjadi. Ada diaspora besar orang-orang Rusia yang sangat kaya di London.
NATO melihat serangan itu sebagai upaya untuk mengacaukan stabilitas Barat. “Serangan di Salisbury sesuai dengan pola yang telah kita amati selama bertahun-tahun,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. Dia ingin mendiskusikan serangan itu dengan Johnson di Brussels pada hari Senin. Inggris dapat mengandalkan solidaritas NATO. Namun sejauh ini, belum ada permintaan dari London untuk mendeklarasikan aliansi yang mengakibatkan kewajiban untuk memberikan bantuan timbal balik.
Perdana Menteri Inggris Theresa May sedang mencari tanggapan bersama dari negara-negara Barat terhadap serangan gas saraf terhadap mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal. May berupaya membentuk aliansi internasional yang akan memberikan “respon kuat” terhadap Rusia, kata juru bicara May pada Kamis. Konsultasi dengan mitra internasional sedang berlangsung.
May sendiri berencana mengunjungi kota Salisbury di Inggris selatan pada hari Kamis, tempat serangan agen saraf terhadap Skripal dan putrinya dilakukan. May akan bertemu dengan penduduk kota, perwakilan bisnis dan layanan darurat, juru bicaranya mengumumkan. Dia juga ingin diberitahu tentang masalah ini oleh perwakilan otoritas kesehatan. Inggris menyalahkan Rusia atas serangan itu dan meresponsnya dengan mengusir 23 diplomat Rusia. Pemerintah di Moskow menolak tuduhan tersebut dan sebagai imbalannya mengumumkan pengusiran diplomat Inggris.