
- Deutsche Bahn bersiap menghadapi musim panas lagi.
- Agar rel tidak terlalu terpengaruh oleh suhu tinggi, sebagian rel di utara Hesse dicat putih.
- Jika ternyata warna tersebut memiliki efek pendinginan yang diinginkan, sebagian besar lintasan juga dapat dicat putih di kemudian hari.
Eropa kembali terancam suhu panas tertinggi pada musim panas ini. Hal ini tidak hanya membuat stres bagi manusia dan alam. Rel Deutsche Bahn juga mengalami suhu yang sangat tinggi.
Perusahaan kini menggunakan lapisan cat putih untuk melindungi rel. Uji laboratorium menunjukkan bahwa rel yang diberi cat memantulkan lebih banyak cahaya secara signifikan dibandingkan rel tanpa cat. Artinya suhu rel putih rata-rata tujuh hingga delapan derajat Celsius lebih dingin. Deutsche Bahn membiarkannya menjadi satu jumpa pers mengumumkan.
Beberapa ruas rel sudah dicat putih sejak Oktober 2019. Hasil awal: Warnanya awet asalkan di-refresh secara rutin. Prosedur pengujian kini diperluas ke jembatan Pfieffetal dekat Melsungen di utara Hesse pada rute berkecepatan tinggi antara Hanover dan Würzburg.
Baca juga
Sensor mencatat “kurva panas” pada rel
Ada dua jalur di jembatan. Salah satunya, relnya dicat putih sepanjang satu kilometer. Di jalur lain, relnya tidak mendapat cat apa pun. Sensor sekarang mengukur suhu masing-masing bagian baja. “Kurva demam” divisi-divisi tersebut harus dievaluasi menjelang akhir tahun. Jika ternyata warna putih benar-benar memberikan efek yang diinginkan, warna tersebut juga harus digunakan di bagian lain jaringan kereta api di kemudian hari.
“Konsekuensi perubahan iklim menantang kita untuk mengambil jalan baru. Rel putih adalah sebuah cara baru,” kata Ronald Pofalla, direktur DB Infrastruktur.
Langkah-langkah tersebut dimaksudkan untuk menjadikan infrastruktur lebih kuat
Selain rel putih, Deutsche Bahn saat ini sedang menguji sistem dan teknologi pendingin menggunakan aerogel berinsulasi tinggi dan menggunakan pengetahuan bionik. Misalnya, isolasi beberapa rumah peralihan dimodelkan pada bilah kaktus.
Semua tindakan ini bertujuan untuk mengurangi kerentanan infrastruktur terhadap cuaca ekstrem. “Penumpang kami harus dapat melakukan perjalanan dengan andal dalam cuaca apa pun. “Oleh karena itu, kami memastikan bahwa rel dan teknologinya berfungsi dengan andal bahkan dalam cuaca panas yang tinggi,” kata Pofalla.
Baca juga