Jelas: Donald Trump dan Kim Jong-un sepakat untuk bertemu untuk pertama kalinya. Kudeta diplomatik – tetapi juga merupakan peluang propaganda yang sangat baik bagi diktator Korea Utara.
Pertemuan itu terjadi setelah berbulan-bulan perdebatan dan ejekan verbal antara Trump dan Kim Jong-un. Trump telah berulang kali menyebut pemimpin Korea Utara sebagai “Manusia Roket Kecil”. Dan Kim menyebut Trump sebagai “kepribadian yang tersesat”.
Laporan mengenai perundingan bersejarah antara Kim dan delegasi Korea Selatan menunjukkan bahwa diktator Korea Utara merasa lucu jika disebut sebagai “hooligan kecil”.
Kim menyadari Image sebagai “manusia roket kecil”.
Kim “sangat sadar” akan reputasi internasionalnya dan berbicara di hadapan delegasi Korea Selatan Laporan dari kantor berita Reuters bahkan menertawakan dirinya sendiri. “Pemimpin Korea Utara, yang berulang kali dicemooh Trump sebagai ‘manusia roket kecil’, sangat sadar akan citranya,” kata seorang pejabat Korea Selatan. Kim Jong-un menanggapinya dengan “santai” dan sesekali melontarkan komentar yang mengejek dirinya sendiri.
Pada pertemuan puncak dua hari tersebut, Kim berjanji untuk menghentikan uji coba nuklirnya dan mengumumkan bahwa dia ingin bertemu dengan Trump, sehingga mendorong para pejabat Korea Selatan untuk mengundang Trump ke pertemuan di Korea Utara.
Kim dan delegasi Korea Selatan juga banyak minum selama pertemuan pada hari Senin dan Selasa. Beberapa botol anggur, minuman keras ginseng dan soju, brendi yang terbuat dari beras dan gandum atau jelai, dilaporkan ditemukan.
Kim Jong-un menyajikan alkohol dan kuliner khas untuk para tamu
“Botol-botol baru terus berdatangan,” kata seorang pejabat Korea Selatan kepada Reuters. Delegasi Korea Selatan disuguhi hot pot, makanan khas Asia, untuk makanan mereka, kata pejabat pemerintah. Para pejabat dari ibu kota Korea Selatan, Seoul, juga menginap di Kobangsan Guest House, sebuah resor mewah yang menghadap ke Sungai Taedong di Pyongyang, lapor situs web NK News.
Istri Kim, Ri Sol Ju, juga bertemu dengan delegasi Korea Selatan untuk makan malam pada Senin malam. “Mereka tampaknya sangat dekat dan dia tidak terlihat seperti salah satu orang konservatif Anda,” lapor Reuters, mengutip para pejabat. Anekdot ini kontras dengan anekdot yang disampaikan pakar keamanan Korea Selatan Nam Sung Wook, yang mengatakan Kim Jong-un “meledak dengan kata-kata kotor” pada usia 15 tahun ketika pacar SMA-nya memintanya berhenti merokok.