Arsip Hulton/Getty Images
Pernyataan kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump berdampak negatif pada pasar horor yang tepat dikejar. Pejabat baru di Gedung Putih ini memerintahkan tarif yang bersifat menghukum, ia ingin memaksa perusahaan-perusahaan untuk memproduksi lebih banyak produk di Amerika Serikat dan ia ingin membatasi imigrasi secara besar-besaran.
Trump telah menyebut Tiongkok selama kampanye pemilu “Manipulator Mata Uang” karena hal ini akan membuat mata uangnya melemah secara artifisial. Oleh karena itu, Republik Rakyat Tiongkok akan hidup dengan mengorbankan Amerika dan tetangganya di selatan, Meksiko, juga harus menanggung banyak ancaman. Beberapa ahli sudah membicarakan tentang perang dagang baru.
Seperti yang dihitung oleh “Welt am Sonntag”, sepertiga pemimpin bisnis Jerman melihat sinyal peringatan yang jelas. Beberapa ahli melangkah lebih jauh dan sudah membicarakan tentang perang dagang baru. Sejarawan ekonomi Inggris yang terkenal Harold James jadi peringatkan di “Dunia pada hari Minggu” keluar dari “lingkaran setan perang mata uang dan proteksionisme”.
Ilmuwan Amerika Universitas Elit Princeton membuat perbandingan dengan tahun 1930an. Perselisihan ekonomi antara beberapa negara menyebabkan perlombaan devaluasi dan dalam beberapa kasus inflasi yang sangat tinggi. James menilai Amerika saat ini sedang berupaya melemahkan mitra dagangnya di Eropa.
“Gedung Putih sedang mencoba untuk menyerang euro atau menyarankan agar serikat moneter runtuh,” jelas sejarawan tersebut. Menurutnya, edalam peristiwa unik sejak akhir Perang Dunia II. Ketegangan selalu terjadi, namun dalam 80 tahun terakhir, tidak ada kepala pemerintahan AS yang bersikap isolasionis seperti Donald Trump.
LIHAT JUGA: “Warren Buffett memiliki usulan yang tidak biasa untuk mengakhiri perang ekonomi”
“Retorika mungkin menjadi bagian dari strategi negosiasi. Tapi sepertinya hal itu tidak akan membawa hasil positif,” kata profesor studi Eropa itu. James khawatir rencana Trump akan menjadi bumerang dan mengarah pada spiral proteksionis.
Jika investor yang gelisah menarik uangnya dari UE dan berinvestasi dalam dolar, maka harga mata uang AS akan naik. Hal ini akan semakin mempersulit perusahaan-perusahaan Amerika untuk tetap kompetitif.
Seperti yang dikatakan James kepada The World, dia memperkirakan Trump akan merespons dengan “menerapkan lebih banyak tarif dan pembatasan terhadap perusahaan asing yang ingin berbisnis di Amerika Serikat.”