Pada tanggal 1 Agustus, Lego meluncurkan blok bangunan berkelanjutan pertamanya. Komponen baru tersebut terbuat dari plastik tebu dan dibentuk seperti tanaman. Lego ingin memproduksi sebagian besar produksinya secara berkelanjutan pada tahun 2030.
Produsen mainan asal Denmark ini telah menetapkan tujuan besar untuk program keberlanjutannya. Pada akhir dekade berikutnya, sebagian besar produk dan kemasan akan dibuat dari bahan ramah lingkungan atau bahan daur ulang. Pengenalan bahan bangunan ramah lingkungan merupakan langkah pertama menuju keberlanjutan. Produksi produk diumumkan pada bulan Maret tahun ini.
Blok bangunan ramah lingkungan di toko online Lego
Mulai 1 Agustus, blok bangunan ramah lingkungan akan tersedia bagi pelanggan di toko-toko tertentu. Set “Tanaman dari Tanaman” memiliki nomor 40320. Di Inggris Raya, Jerman, dan Austria, set ini tersedia gratis dengan pembelian 35 euro atau lebih di toko online resmi Lego antara 1 dan 17 Agustus. Di AS dan Kanada, promosi ini berlaku antara 1 dan 14 Agustus.
Elemen set tersebut juga akan muncul di set lainnya sepanjang tahun 2018, lapor Business Insider Polska.
“Di Lego Group kami ingin memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Kami bekerja keras untuk menciptakan produk mainan yang bagus untuk anak-anak dan ingin menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan,” kata Tim Brooks, wakil presiden keberlanjutan di Lego Group, pada bulan Maret.
Tanaman kecil Lego terbuat dari 98 persen polietilen, yang terbuat dari tebu. Penggunaan plastik tebu mematuhi pedoman mitra Lego World Wildlife Fund (WWF), sebuah organisasi perlindungan hewan dan lingkungan. Namun demikian, bahan penyusun Lego belum dapat terurai secara hayati.